Me and My Starboy (END)

PART 36 : GUNTUR Dan RAFAEL

PART 36 : Guntur dan Rafael

ME AND MY STARBOY

Aku balik lagi, minta do'anya semoga ditempat baru ini aku Nyaman, dan bisa jadi lebih baik lagi. Lebih rajin lagi buat nulis dan update cerita-cerita aku😂

Btw di atas ada Rafael 😂

Jangan lupa vote dan comment 😚

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

     "Kata maaf tidak akan mengubah masa laluku." Kinan menatap datar wajah penuh penyesalan milik Rafael. Dan ia mengutuk hatinya yang masih sempat-sempatnya menaruh rasa kasihan disana.

"Aku mau pulang." Kinan beranjak, berjalan keluar meninggalkan Rafael yang masih duduk diam dibangkunya.

Apa ini saatnya aku harus menyerahkan? Batin Rafael, bertanya pada dirinya sendiri.

Rafael ikut beranjak, kaki jenjangnya mengejar Kinan. Menarik tangan mungil wanita itu saat mereka sudah sampai di pelataran parkir.

"Apa kau mencintaiku?" Tanya Rafael lagi, ia masih mencoba peruntungannya dalam mendapatkan hati Kinan lagi. Ia tidak pernah diajarkan untuk menyerahkan terlalu cepat.

"Apa belum cukup jelas percakapan kita tadi?" Sergah Kinan yang tidak habis pikir dengan pria dihadapannya ini, bukankah cukup jelas Kinan tidak menginginkannya?

"Jawab aku Kinan." Geram Rafael, semakin membuat Kinan muak.

"Tidak."

"Tatap mataku dan katakan kau tidak mencintaiku!" Tantang Rafael, membuat Kinan menatap tajam pria dihadapannya ini.

Sialan kau Rafael. Batin Kinan mencaci, ia menarik nafas menenangkan debar jantungnya, ada keraguan dalam hati Kinan. Bagaimana kalau dia gagal mengatakannya, jujur hati dan otaknya sedang tidak berjalan seirama.

"Ayo katakan Kinan, tatap mataku!" Desak Rafael, yang semakin membuat Kinan terpojokkan.

"Kau gila!" Cibir Kinan, ia ingin melanjutkan langkah namun Rafael menghalangi niatnya.

"Lakukan sekarang!" Paksa Rafael, namun tidak diindahkan oleh Kinan wanita itu bergeser mencari celah lain namun Kinan mencekal tangannya kuat, terus memaksa melakukan apa yang dia minta.

"Lepaskan aku Rafael, aku mau pulang!" Murka Kinan, demi Tuhan ia benar-benar muak dengan Rafael. Seakan marah Kinan tak berarti apa-apa, pria itu terus memaksanya.

"AKU TIDAK MENCINTAIMU RAFAEL SIALAN GUSTAMA! APA KAU PUAS? SEKARANG LEPASKAN AKU!" jerit Kinan emosinya kembali naik, dan itu semua karena Rafael.

Seakan bumi berhenti berputar, begitulah yang Rafael rasakan saat ini. Sesak. Oksigen menghilang dari sekitar. Wanitanya, Kinan nya sudah tidak lagi mencintainya. Hanya ada kebencian dan kemarahan di mata cokelat bening yang amat ia sukai itu.

Cekalan Rafael mengendur ini kesempatan Kinan untuk kabur dari pria gila seperti Rafael ini. Belum sempat Kinan beranjak, Rafael kembali mencekal tangannya menarik Kinan menuju mobil.

"Masuk." Perintah Rafael dingin.

"Aku pulang sendiri."

"Untuk terakhir kalinya Kinan, aku mohon kali ini jadi gadis penurut!" Ingin rasanya Kinan menolak, namun melihat wajah merah Rafael dan mata hitam tajam itu menciutkan nyali Kinan yang susah-susah ia kumpulkan.