PART 4: RAFAEL PUTUS
ME AND MY STARBOY
"Guntur, kamar mandi kamu dimana?" Tanya Diandra pada Guntur yang tengah duduk disamping Kinan dengan fokus sepenuhnya pada layar laptop.
Mereka tengah berada di ruang keluarga rumah Guntur, dekat dengan taman belakang rumah berlantai dua ini.
Dan kenapa ada Diandra disini? Tanyakan itu pada Rafael, karena dia yang mengajak gadis itu kesini, padahal Diandra bukan kelompok mereka, jangankan kelompok satu kelas saja tidak.
"Diujung koridor belok kanan," sahut Guntur seadaanya, tanpa melepaskan pandanganya dari layar laptop.
Sepertinya tidak hanya Kinan yang merasa risih dengan keberadaan Diandra. Guntur dan Lita pun merasakan hal yang sama.
"Aku ke kamar mandi dulu," Diandra berlari kecil meninggalkan Rafael, setelah mengecup pipi pria itu, tempat yang sama dimana Kinan meninggalkan bekas kecupannya disana tadi.
Wanita itu melirik Rafael dari balik bulu mata lentiknya, pria itu tengah berkutat dengan buku, mencari referensi lain untuk makalah mereka.
Dan dari ekor matanya pula, Kinan melihat bagaimana Lita memandang Rafael dengan keteduhannya. Tidak, mungkin itu kekaguman. Entahlah Kinan tidak tau, lagipula siapa yang akan menolak pesona seorang Rafael.
Kinan mengalihkan perhatiannya kembali ke buku pelajaran biologi.
🌱🌱🌱
Lalita, gadis itu tengah menatap Rafael dengan tatapan yang sangat menjijikkan bagi Rafael.
Pria itu tau betapa tergila-gila Lita, pada dirinya. Sudah berulang kali Lita mengungkapkan perasaannya pada Rafael, namun cowok itu tetap tak menanggapinya karena menurut Rafael, Lita gadis yang harus ia hindari, selain karena dia terlalu pendiam dan introvert. Rafael juga selalu merasa ada yang aneh dengan gadis itu.
"Kinan?" Kinan mengangkat pandangannya, merasa namanya dipanggil.
Seorang wanita berusia empat puluh tahun, menghampiri mereka dengan nampan berisi cemilan. Kinan memandang ibu Guntur dengan pandangan bingung.
"Kamu lupa sama Tante?" Ujar Retno ibunda Guntur, dengan geli. Sedang Kinan hanya tersenyum tipis sambil menggeleng. Karena perasaan mereka memang belum pernah bertemu.
Wanita ber-long dress pink Salem, itu menaruh nampannya dinakas dan berjalan menghampiri Kinan mengambil tempat duduk disebelahnya, Retno mengelus lembut rambut hitam milik Kinan.
"Dulu waktu kamu kesini kamu masih bayi merah, Tante yang mandiin kamu, ganti popok kamu, dan Tante juga yang buatin kamu susu," sambung Retno tanpa menghentikan aksinya. Ditatapnya Kinan dengan penuh kasih sayang.
Retno ingat betul bagaimana dulu Prasetyo datang kerumahnya dengan kemarahan dan kekecewaan yang mendalam. Pria itu membawa seorang bayi cantik yang baru berusia dua hari dalam dekapan.
Waktu itu Prasetyo tengah mempersiapkan proses perceraian dengan isterinya. Perceraian yang tak berakhir baik. Tidak, pernikahan mereka juga berawal dari sesuatu yang tidak baik, kebohongan dan kebodohan mereka yang mempersatukan Prasetyo dengan istrinya dulu.
Prasetyo sangat mencintai Anita, tapi sayangnya wanita itu lebih memilih cinta pertamanya dan memilih meninggalkan Puteri secantik Kinan. Retno berani bersumpah bahwa Prasetyo pasti tidak mengatakan kebenaran pada Kinan, dia cukup tau dengan perangai sahabatnya itu.
"Mama udah, jangan buat Kinan nggak nyaman." Guntur meraih jus jeruk.
Rafael mencuri dengar tanpa mengalihkan perhatian dari buku pelajaran dihadapannya. Walaupun dia sangat tidak suka dengan segala perhatian yang Guntur berikan kepada Kinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Starboy (END)
Romance18+ Yang Risih Bisa Menjauh :) 🌱🌱🌱 Ketika gadis norak dan aneh menyukai seorang Starboy, dan mengambil keputusan bodoh yang menjerat nya dengan sang Starboy. hasrat. Cinta dan kesakitan melebur menjadi satu. membelenggunya ke dalam ketidakp...