PART 11: Pesan Singkat

7.5K 442 6
                                    

PART 11 : PESAN SINGKAT
ME AND MY STARBOY

Ini pilihannya dan ia harus bertanggung jawab atas pilihannya.

Aku bisa, aku harus bisa meninggalkan Rafael, dan berjalan tanpa menoleh lagi kepadanya, ya kau harus bisa. Gumam Kinan pelan, hingga tak didengar oleh Guntur dan Tasha yang berjalan disamping kanan dan kirinya.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

    Awan tebal menyelimuti pagi hari yang dingin, angin sepoi-sepoi menambah satu lagi alasan kuat untuk setiap umat manusia malas  beranjak dari ranjang yang menyajikan banyak kenikmatan.

Dering ponsel yang entah sudah berbunyi yang keberapa kalinya, mulai mengusik seorang wanita yang tengah bergelung didalam selimut tebal, membungkusnya bak kepompong. 

"Ayolah ini weekend," gerutunya tanpa berniat mengangkat kepala dari bantal bergambar bunga tulip merah. Bunga ke sayangannya, walaupun ia tak tau pasti arti dari bunga tersebut.

Lagi-lagi dering ponselnya berbunyi nyaring memenuhi atmosfer ruangan bercat pink soft milik Kinandra. Dengan geram wanita itu meraih ponselnya dan menggeser gagang ponsel berwarna hijau yang sudah berjingkrak minta digeser.

"Halo," sapa Kinan tak sabaran. Ia ingin segera menyelesaikan percakapan ini dan kembali menyelami alam mimpi yang bahkan lebih indah dari dunia nyata.

Kinan sangat membutuhkan hari libur ini untuk mengistirahatkan jiwa dan raganya yang selama seminggu ini harus pura-pura tak mengenal dan melihat Rafael, padahal cowok itu dengan terang-terangan menatap Kinan, dan beberapa kali berusaha mendekati Kinan, walaupun hasilnya zonk karena Tasha benar-benar melakukan apa yang dia janjikan pada Kinan.

"Halo, apa ini Tasha? Jika kau hanya ingin menggangguku maka maaf aku sedang tidak ada niat untuk bercanda denganmu Tasha!" Omel Kinan yang sedari tadi tak juga mendapat sahutan dari lawan bicaranya dari seberang sana.

"Oke aku akan—"

"Pembunuh."

Sambungan terputus secara sepihak, meninggalkan Kinan yang terpaku di tempatnya, dengan sekali sentak ia menendang selimut, menegakkan tubuh, dan melihat siapa yang menelponnya tadi.

Kinan menggeram kesal saat membaca barisan kata 'nomor tersembunyi' dilayar ponselnya.

Apa maksud dari pembunuh?Pertanyaan itu berputar di otaknya, tanpa menemukan jawab.

Itu hanya orang salah kirim. Sisi positif Kinan mencoba mempengaruhi Kinan agar wanita itu tetap tenang.

"Ya bisa jadi itu hanya orang salah kirim, berfikirlah positif Kinan, lagipula dia tidak mengatakan kalau kau yang dia maksud." Kinan mengedikan bahunya acuh, sebelum beranjak menuju kamar mandi, membersihkan diri, dan membuatkan sarapan pagi untuk dirinya dan ayahnya.

🌱🌱🌱🌱

Dua bulan kemudian.....

Berhasil. Satu kata yang membuat Kinan ingin berjingkrak senang. Bagaimana tidak? Sudah dua bulan ini ia berhasil mengabaikan Rafael, menganggapnya orang asing dan bertingkah layaknya siswa normal di SMA Pentagon. Hingga kini ia bukanlah Kinan si aneh dengan mode busana yang norak, tapi Kinandra si gadis manis dan hangat, ah! Pipi Kinan serasa terbakar saat mengingat bagaiman sekarang para siswa laki-laki di SMA Pentagon seakan berebut untuk berkencan dengannya. Namun belum ada satupun dari mereka yang menggetarkan hati Kinan.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang