PART 25 : Ice Cream

4.8K 293 8
                                    

PART 25 : ICE CREAM


ME AND MY STARBOY


Jangan lupa vote dan comment 💜


🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

"Aku ini kenapa sih? Aneh banget?" Kinan meraba dadanya yang berdegup kencang, tangan Kinan bergerilya menyentuh pipinya yang terasa panas.

Bodoh. Gerutu Dewi batin Kinan sensi.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Kinan berjalan tak tentu arah, sudah hampir dua jam ia berkeliling di mall besar ini sendirian. Kantong belanjaan menggantung di sisi kirinya. Namun wajahnya sama sekali tak menunjukkan ia tengah berada dalam situasi bahagia. Wajahnya keruh, bagaimana tidak? Dua jam sebelumnya ia diundang oleh teman-temannya—Hunters Psycho untuk makan bersama sebagai bentuk syukur atas kemenangan mereka disalah satu restoran di mall ini, awalnya semua berjalan lancar namun saat mereka membahas tentang pertandingan kemarin Kinan merasa tersisihkan dan tidak bisa menyatu dengan percakapan mereka. Akhirnya Kinan memutuskan untuk pamit lebih dulu dengan alasan Guntur sudah menjemput.

"Astaga maaf.." seru seorang wanita yang terlihat tengah mengandung. Ia tak sengaja menyenggol tubuh Kinan hingga membuat wanita itu hilang keseimbangan.

Wanita itu membantu Kinan berdiri. "Kamu Kinan kan?" Tanyanya saat Kinan sudah berdiri dengan tegak.

"I..ya." sahut Kinan ragu, dahinya berkerut ia mencoba mengingat siapa wanita ini.

"Ya Tuhan! Syukurlah kau masih hidup Kinan." Kinan semakin aneh menatap wanita didepannya ini.

"Maaf, sepertinya anda salah orang."

"Wait.. kamu lupa sama aku?" Dahi Kinan semakin dalam berkerut.

Memang dia seterkenal apa, sampai aku harus mengingatnya? Batin Kinan.

"Aku Viola Axela, dulu aku ketua tim cheersleader.." Viola menatap Kinan dengan penuh harap.

"Oke baiklah, tidak usah diingat-ingat. Aku hanya ingin meminta maaf, dulu aku bodoh karena termakan hasutan gadis iblis itu, harusnya aku tidak menyerangmu saat itu.. aku terlalu cemburu dan terlalu terobsesi pada Raf—"

"Kinan." Wanita berkaos oblong putih dan celana jeans itu menoleh saat merasa namanya dipanggil. Rafael sudah berdiri dibelakangnya dengan tatapan gelapnya, menatap tajam Viola—ketua geng pecinta Rafael saat mereka duduk di bangku SMA dulu.

"Rafael.."

"Hai Viola, senang bertemu denganmu tapi aku harus membawa Kinan pergi." Rafael meraih tangan Kinan menggenggamnya erat, pria itu berjalan tanpa mempedulikan Kinan yang tengah tertegun rasanya aneh sekali saat Rafael menggandeng tangannya. Rasa hangat melingkupi hatinya. Sedangkan jantungnya bekerja lebih giat dari biasanya. Menimbulkan keringat dingin yang pasti sangat memalukan jika pria didepannya ini menyadarinya.

🌱🌱🌱


Rafael berhenti disebuah Cafe bergaya klasik. Pria itu melangkah masuk, menuju sebuah meja disana sudah ada seorang pria lain yang terlihat lebih muda beberapa tahun daripada Rafael.

"Duduklah." Perintah Rafael, meminta Kinan duduk di kursi dekat dinding lalu pria itu duduk disampingnya.

Dan kini Kinan terjebak diantara tubuh Rafael dan meja putih didepannya.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang