PART 6: Sebuah Keputusan

9.3K 424 9
                                    


PART 6: SEBUAH KEPUTUSAN

ME AND MY STARBOY


"Apa? Kau pasti bercanda?" Pekik Tasha saat Kinan baru saja selesai menyombongkan keberuntungan yang ia dapatkan kemarin.

"Aku tidak bercanda, Ayahku sendiri yang mengatakan itu," senyum pongah Kinan semakin membuat Tasha terbengong ditempatnya.

Tasha bungung harus percaya atau tidak, dia ragu dengan apa yang baru saja Kinan katakan, karena ia cukup paham dengan Kinan yang tidak pandai dalam mengartikan sikap seseorang.

"Kalau kamu nggak percaya ya sudah!" Sungut Kinan saat Tasha masih memandanginya dengan sorot mata tidak percaya.

"Kau tau, aku ingin sekali percaya, tapi.. sungguh ini sangat aneh!"

"Kau memang manusia paling tidak asik yang pernah aku kenal!"

"Terserah!" Tasha kembali berkutat pada ponselnya, tanpa mempedulikan pelototan protes dari Kinan.

Wanita itu memalingkan wajahnya malas melihat keacuhan sahabatnya. Sepercik pikiran konyol menghinggapi otak Kinan, wanita itu ingin melihat Rafael, lebih tepatnya bola mata gelapnya.

Kinan mengedarkan pandangan, mencari keberadaan Rafael namun nihil, pria itu tak ada dikelas.

"Apa dia tidak masuk lagi?" Gumam Kinan pelan, kekhawatiran menyerangnya.

Pasalnya sudah hampir tiga hari pria itu tak datang ke sekolah, Kinan sudah mencoba menghubungi pria itu namun tidak ada satupun dari usahanya yang membuahkan hasil, mungkin nanti ia akan datang ke apartemen Rafael.

🌱🌱🌱

Pukul delapan malam, Kinan sudah sampai dipelataran rumah megah lantai dua milik keluarga Harjonata. Malam ini Kinan diundang makan malam dirumah mereka, wanita itu sebenarnya enggan datang kemari. Pertama ia tak mengenal keluarga ini, dan yang kedua ia tak tau harus bersikap bagaiman didalam sana.

Kalau bukan karena Prasetyo yang menelponnya tadi, mungkin Kinan lebih memilih menyelinap keluar pergi ke rumah Tasha, atau... ke apartemen Rafael.

"Nona kita sudah sampai," ujar pak Anton mengingatkan Kinan sekali lagi.

"Apa aku harus kesana?" Gumam Kinan ragu, wanita itu meremas ujung dressnya.

"Ya, jika nona tidak ingin tuan Prasetyo marah maka anda harus masuk kedalam sana," pak Anton berusaha membujuk Kinan selembut mungkin.

Masih dengan wajah gugup Kinan, keluar dari mobil Mitsubishi Pajero sport hitam milik Prasetyo.

Wanita dengan dress maroon melangkah pelan, memasuki bangunan megah itu. Sekali lagi ia menoleh kebelakang, namun mobil Hitam itu tak lagi ditempatnya.

"Mungkin aku memang harus kesana," Kinan menghela nafas berat, sebelum kembali melangkah.

🌱🌱🌱

      Kehangatan menelisik hati Kinan, kehangatan dan keakraban yang asing bagi Kinan. Keluarga Guntur sangat menyayanginya, terutama Tante Retno yang sangat memanjakan Kinan.

Makan malam ini sudah berakhir setengah jam lalu, namun keharmonisan keluarga ini malah membuat Kinan enggan beranjak pulang, lagipula Retno masih belum memperbolehkannya untuk pulang.

Malah wanita yang masih cantik diumurnya yang hampir setengah abad itu dengan semangat menceritakan tentang Kinan kecil. Dari Retno juga Kinan tau ia pernah tinggal di keluarga ini hingga ia berumur satu tahun.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang