PART 7: Poor Kinan

8.5K 459 8
                                    

👆Starboy-the Weeknd (Cover)👆

PART 7: POOR KINAN

ME AND MY STARBOY


Kinan membulatkan kedua mata, tangannya bergetar hebat, begitupun dengan tubuhnya. Shock. Itulah yang tengah Kinan rasakan. Bagaimana tidak? Semenit yang lalu ia menusuk Kobar dan pria itu tengah mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya. Darah segar mengitori baju kumal Kobar. 

"Astaga!" Kinan memekik kaget saat seseorang datang dan memukul Kobar dengan balok kayu secara brutal. Kinan mengusap kedua matanya berharap penglihatannya salah. Namun nihil matanya tetap menangkap sosok Lalita yang tengah berdiri dengan balok kayu yang sekarang sudah berlumuran darah, milik kobar dan Kris.

Selama ini ia hanya menonton dilayar tv adegan mengerikan ini, namun Kinan salah, kenyataan lebih mengerikan daripada adegan pembunuhan di film thriller yang sering ia tonton.

"Bantu aku, seseorang telah mengunci Rafael di kamarnya," ujar Lita dengan ketenangan yang luar biasa. Seolah dia tak takut jika polisi mengejarnya atau arwah Kobar dan Kris datang ditengah malam untuk mencekiknya.

"Kau mendengarkanku? Kita tak punya banyak waktu!" Tukas Lita, kembali menarik Kinan ke dunia nyata.

Wanita itu membuang asal pisaunya, dan berjalan dengan ragu ke arah Lalita yang tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau tau dimana kunci cadangan kamar Rafael?" Tanya Lita yang terdengar sangat dingin di telinga Kinan, atau mungkin karena gadis itu tak terbiasa mendengar suara Lita.

Tanpa mau repot-repot menyahut pertanyaan Lita, Kinan setengah berlari kearah kotak obat yang ada dipojok ruangan ini dekat kulkas dua pintu milik Rafael.

"Ternyata kau tau banyak tentang apartemen Rafael," cibir Lita sinis saat Kinan memberikan segenggam kunci cadangan ke tangannya. Kinan diam tak tau harus merespon seperti apa.

"Bawa ini!" Lita melemparkan balok kayu itu pada Kinan, ia yang tak siap dengan gerakan Lita pun harus merelakan keningnya terbentur balok kayu yang cukup berat itu, Tak heran jika Kobar langsung terkapar hanya dengan dua kali pukulan.

"Aku akan membuka pintu ini, dan lindungi aku dengan balok kayu itu saat kita didalam nanti—"

"Tapi siapa yang akan kita hadapi?" Tanya Kinan memotong arahan Lita.

"Cukup ayunkan balokmu pada siapapun yang menghalangi kita didalam sana!" Lita menekan setiap ucapannya, bahkan matanya menatap tajam tepat di bola mata cokelat milik Kinan.

Dengan ragu wanita itu mengangguk, jujur saja ia masih sangat shock dengan semua ini. Ingin rasanya Kinan berlari pergi menyelamatkan diri dari situasi mengerikan ini, tapi.. semua sudah terlanjur sampai dititik ini, jika ia berlari dan tidak membantu Lita bisa saja Lita bernasib sama dengan Kobar dan Kris, lalu komplotan kedua preman itu malah mengejar Kinan, menganggap ia saksi mata yang sangat berbahaya seperti di film-film action yang sering ia tonton. Lamunan Kinan terpecah oleh suara geraman Lita.

"Sialan! Sebenarnya yang mana kuncinya!" Gerutu Lita.

"Em.. itu yang ada tulisan -KR- singkatan dari Kamar Rafael," jelas Kinan mencoba membantu, namun yang didapatnya hanya dengusan tajam dari Lita.

"Bodoh! Kenapa kau diam saja!" Hina Lita pada Kinan. Lagi-lagi ia hanya diam tak merespon setiap kata-kata yang Lita lontarkan.

Kinan melotot lebar saat pintu kamar Rafael terbuka, pemandangan didepan sana membuat jantungnya serasa diremas. Bagaimana tidak? Rafael tengah meronta di ranjangnya, tangan dan kakinya diikat menyerupai huruf X, sedangkan seorang wanita tua berusaha mencium Rafael, bahkan tanpa tau malu wanita tua itu hanya memakai bra dan celana dalamnya. Demi Tuhan! Apa dia pikir tubuhnya masih terlihat bagus, disaat umurnya sudah melebihi satu abad?

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang