Part 1 : Masalalu dan Hellboy

20.9K 647 18
                                    

PART 1 : MASALALU HELLBOY

ME AND MY STARBOY


Dijalan setapak yang sempit dan gelap, seorang anak sepuluh tahun tengah meronta dari genggaman erat sang ibu.

"Ma, kita mau kemana? Rafael takut," rengek bocah itu pada ibunya.

"Ikut Mama judi." Jawaban singkat nan padat itu membuat Rafael menelan ludahnya susah payah.

Judi? Bukan kan itu tidak boleh? Batin Rafael kecil menimbang-nimbang.

"Tapi ma, ibu guru bilang itu tidak boleh,"

"Persetan, sama guru kamu!" Nima, ibunda Rafael kembali menyentak tangannya hingga mereka kini sampai didepan gubuk sederhana yang gelap minim penerangan.

Tanpa ragu Nima menyeret Rafael masuk, asap rokok mengepul dimana-mana, botol minuman keras berserakan, dan hanya ada satu lampu remang-remang yang menerangi sebuah meja bundar yang telah dihuni oleh tiga orang. Dari pakaiannya mereka terlihat seperti orang berada.

Terbukti dengan gaun mewah dan perhiasan yang mereka kenakan Sama dengan milik ibunya.

"Kau lama Nim," protes wanita bergaun merah menyala berbelahan dada rendah, dengan cerutu dimulutnya.

"Salahkan itu pada suami Sialanku, Beraninya dia memblokir akses uangku!" Adu Nima yang kini ikut bergabung dengan ketiga wanita tua itu.

"Woho! Apa dia tau tentang ini?" Sahut wanita bergaun biru Dongker yang tak kalah rendah belahan dadanya. Merujuk pada aktivitas club judi mereka.

"Tidak! Maksudku belum, kurasa dia mulai curiga tentang keikutsertaanku di club ini,"

"Lalu kalau kau tak punya uang untuk kau pertaruhan, untuk apa kau kesini?" Cela wanita bergaun Hitam, yang sedari tadi tak melepaskan tatapannya dari bocah yang tengah berdiri gemetar disamping ibunya.

Nima tersenyum miring menatap wanita bergaun Hitam yang sekarang menjabat sebagai ketua club judi ini.

"Dia! Anak ini yang akan aku jadikan bahan pertaruhanku, aku cukup tau tentang seleramu Matilda," sindir Nima yang dibalas senyuman mengerikan dari Matilda. Rafael menggeleng keras mengisyaratkan ia tidak setuju, namun itu semua percuma dan sia-sia, karena Nima sudah pada pendiriannya.

"Ayo kita mulai," ajak Matilda tanpa mau basa-basi lagi dengan Nima. Dia cukup tau tentang obsesi wanita muda ini untuk mengalahkannya. Namun sayangnya dia bukan lawan yang tangguh untuk seorang Matilda, Ratu judi di kota ini. Tapi bodohnya Nima Malah mengumpankan anaknya yang tampan itu pada seorang Matilda.

Hampir dua jam permainan yang semuanya dimenangkan oleh Matilda, tentu saja.

"Kau tau yang sudah menjadi milikku tidak akan pernah aku lepaskan," Matilda berdiri dari kursinya.

"Mama," Rafael menangis mencengkeram erat baju ibunya.

"Tidak! Aku.. aku hanya.." Nima kesulitan menyusun kata-katanya.

Sial! Apa yang akan ia katakan pada suaminya. Batin Nima menggeram frustasi.

"Hanya apa Nima? Kau sendiri yang datang dan mengatakan dia bahan pertaruhanmu malam ini," ingatkan wanita bergaun merah bernama Berta.

"Tidak! Kalian semua menipuku! Bagaimana mungkin setahun aku mengikuti club ini aku tidak pernah menang!" Luapan emosi Nima  mengundang gelak tawa mereka.

"Nima konyol telah menyadari kebodohannya," celetuk Vera si baju Dongker semakin mengundang gelak tawa Berta, tidak dengan Matilda yang semakin menatap tajam Nima.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang