07 • 민윤기

8.2K 1K 65
                                    

"Usaha membentukmu. Kamu akan menyesal suatu hari nanti jika kamu tidak melakukan yang terbaik hari ini. Jangan berpikir ini terlambat, tetapi teruslah kerjakan. Itu memang membutuhkan waktu, tapi tidak ada yang bertambah buruk karena berlatih. Jadi, berlatihlah! Kamu mungkin mengalami depresi dan tekanan. Tapi itu bukti kamu selalu berbuat baik."—Jeon Jungkook

~~~

SEPERTI rencana yang sudah kupikirkan sejak semalam. Aku akan mengembalikan ponsel Taehyung hari ini. Tapi aku akan mengembalikan bajunya lain kali karna bajunya masih basah. Jadi aku pikir akan mengeringkannya dulu baru kembalikan. Toh, dia juga belum mengembalikan bajuku.

Aku berjalan santai seraya membawa Tote bag berisi kotak makan siang yang sengaja aku bawa. Maklum, aku belum sempat makan siang, jadi aku memilih untuk membawa bekal dan memakannya di studio musikku.

Ketika aku sampai di depan pintu studio musikku. Aku melihat Yoongi tengah berdiri bersandar di dinding dengan kedua tangan melipat di depan dada.

Begitu melihat kedatanganku, dia sontak berdehem singkat seraya membenarkan posisi berdirinya.

"Pagi Yoongi! Apa yang kau lakukan di sini?" aku menyapa sekaligus bertanya.

Tak ada ekspresi pasti yang dia tunjukan. Hanya tatapan dingin dan datar. "Menunggumu," jawabnya singkat.

Aku ber'oh ria sebagai jawaban. Dia menungguku? Benarkah?

"Jangan berpikiran berlebihan. Aku menunggumu hanya untuk mengambil ponsel Taehyung," lanjutnya cukup sarkastik.

Demi Tuhan! Aku tidak berpikir sampai sejauh yang dia tebak

"Kenapa bukan Taehyung langsung yang mengambilnya?"

"Kenapa memangnya? Dia adikku." Yoongi tampak acuh. Sekali lagi dia salah tanggap dengan maksud ucapanku.

Aku mencoba tak membalas ucapan Yoongi. Sebelum wajahnya bertambah kesal, aku bergegas membuka tasku dan mencari ponsel Taehyung. Begitu mendapatkannya. Aku langsung menyerahkannya pada Yoongi.

"Lalu di mana bajunya?" tanyanya lagi.

"Masalahnya, baju Taehyung belum kering. Aku akan mengembalikannya saat bajunya sudah kering," jawabku sejujur-jujurnya.

"Apa yang kalian lakukan sampai baju Taehyung menjadi basah?"

Aku mengerutkan alisku. Apa maksudnya dengan kata 'Kalian lakukan'. Terdengar sangat menjengkelkan dan Yoongi sudah merusak moodku sekarang.

Tak mau berdebat dan menciptakan masalah yang lebih serius dengan si pucat ini, aku memilih untuk tak menggubris pertanyaannya dan hanya menjawab dengan datar, "Ini sudah masuk jam kerjaku. Biarkan aku masuk dan mulai bekerja."

Yoongi tersenyum kecut. "Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku?"

Aku kembali menatapnya. Kali ini aku berani memberinya tatapan sengit. "Kenapa kau bereaksi seperti ini Yoongi-ssi?" Aku kembali memanggilnya dengan tambahan Ssi di belakang namanya.

"Pertanyaanmu seakan menerka-nerka telah terjadi hal yang tak baik antara aku dan Taehyung. Jika kau masih berpikir seperti itu, kau bisa tanyakan pada Taehyung kenapa bajunya bisa sampai basah. Aku tau jika aku yang mengatakannya mungkin saja kau tidak akan percaya!" sahutku cepat. Telapak tanganku memanas. Tiba-tiba aku merasa sulit bernafas.

Yoongi hanya diam. Menyaksikanku yang tengah sibuk memasukan password studioku dan meninggalkannya masuk.

• • •

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang