32 • 민윤기

7.4K 664 36
                                    

[RM]: Mixtape kami memang agak kasar, tapi jika orang yang mendengarnya pintar, mereka akan paham arti semua makna terdalam dari mixtape kami.
[J-Hope]: Kami bukan semata-mata menyelipkan makian untuk haters di dalam mixtape. Tapi memberikan banyak hal baru lewat sana.
[Suga]: Tapi terkadang, orang memang salah menerka. Jadi akan lebih baik kalian diam saja.

 Jadi akan lebih baik kalian diam saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Aku tidur nyenyak tadi malam. Sinar matahari pagi menyapa indra penglihatanku. Seingatku, tadi malam aku sudah menutup tirai. Tapi siapa yang sudah membukanya pagi-pagi sekali?

Aku merentangkan kedua tangan. Kukucek mata sembari melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul tujuh pagi. Aku mengerang dan bangkit. Begitu melihat punggung seseorang yang tengah sibuk mengutak-atik komputer membelakangiku, aku hampir berteriak karna kaget.

"Astaga kau membuatku kaget! Apa yang membuatmu pagi-pagi ada di sini?" Aku melayangkan pertanyaan dengan sedikit emosi padanya.

Iya! Padanya—yang resmi berstatus pacarku sejak tadi malam.

Dia berbalik melihatku lalu tersenyum. "Pagi sayang selamat!" ucapnya dengan percaya diri mengeja bahasa Indonesia.

Aku tertawa. Membuat dia mengerutkan alis kebingungan. "Kau menggunakan Google translate ya?" tanyaku dan dia mengangguk.

"Pantas saja! Kosa katanya terbalik. Yang benar itu, selamat pagi sayang," kataku sembari menghampirinya.

"Selamat pagi sayang," ulangnya dengan raut wajah yang begitu menggemaskan.

Aku tersenyum ke arahnya. "Selamat pagi juga," sahutku.

Ya Tuhan! Beginikah rasanya mempunyai kekasih seorang Idol? Kenapa aku merasa sangat beruntung? Maksudku, di antara banyaknya gadis yang sangat menggilai dirinya. Kenapa aku yang ditakdirkan untuk menjadi kekasihnya?

"Aku akan mengajakmu ke suatu tempat hari ini. Jadi bersiaplah!" Yoongi berdiri. Mengacak puncak kepalaku sembari memamerkan gummy smilenya yang mematikan.

"Yoon, kau kemari untuk menghabiskan waktu bersama keluargamu," kataku.

"Kita tidak akan lama. Aku sudah meminta ijin pada ibu."

"Apakah kau menceritakannya pada ibumu? Tentang kita?" Aku menunjuk dirinya dan diriku secara bergantian.

Dia tersenyum lalu mengangguk. Aku menghela nafas. Entah sudah berapa kali dia tersenyum pagi ini. Sungguh pemandangan yang tidak pernah aku lihat selama aku mengenalnya.

"Aku akan bersiap. Kau keluarlah dulu!" Aku mendorongnya pelan menuju pintu keluar.

"Ini rumahku jika kau lupa!" Dia terkekeh.

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang