41 • 민윤기

5.9K 513 9
                                    

"Jangan khawatir karna tidak bersama kami sejak awal. Hari ketika kamu menemukan kami, dihari itu lah kami debut untukmu!—Suga

 Hari ketika kamu menemukan kami, dihari itu lah kami debut untukmu!—Suga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak aku gak kuat😭 Yoongi itu emang tsundere. Tapi sekalinya ngomong serius bisa bikin nangis😭

• • •

"Kenapa kau menolak hadiah mobil yang kuberikan, Hana? Semua Produser mendapatkannya sebagai hadiahku untuk keberhasilan lagu-lagu Bangtan yang sudah kalian kerjakan." Bang PD'Nim menatapku lekat.

Dari semua Produser, hanya aku yang menolak pemberiannya. Dia langsung memanggilku begitu Pdogg memberitahunya bahwa aku menolak mobil mewah yang dia berikan.

Keputusanku sudah bulat. Aku sudah memikirkannya dengan sangat matang.

"Aku tidak butuh mobil," jawabku seadanya. "Boleh aku minta yang lain saja?"

Alisnya berkerut. Sembari membenarkan kacamatanya, dia menelisikku lebih jauh. Aku tau ini sedikit tak sopan. Tapi mengingat alasan kuat yang menjadi faktor utama penolakanku terhadap hadiah mewahnya membuatku memberanikan diri bicara dengan Bang PD'Nim.

"Apa yang kau minta? Jangan bilang kau ingin membawa salah satu member sebagai gantinya." Dia terkekeh.

Untuk apa membawa pulang? Aku bahkan sudah punya satu. Yang selalu datang bahkan tanpa kubawa. Dalam hati aku bergumam.

"Aku tidak selicik itu!" bantahku ikut terkekeh.

"Aku ingin Apartemen," lanjutku.

Alisnya tampak berkerut. "Kenapa?"

"Untuk tinggal. Aku sudah bosan dengan Apartemen lamaku. Aku ingin Apartemen baru yang letaknya dekat dengan gedung ini," kataku. Sebenarnya itu hanya alibi. Pengalihan fakta bahwa aku ingin pindah karna menghindari Sasaeng.

Bang PD'Nim tampak berpikir sejenak. Beberapa kali kudengar dia menghela nafas. Sampai akhirnya dia berdehem singkat seraya membenarkan jas mahal yang dia pakai.

"Baiklah. Kau akan mendapatkan apartemen barumu besok."

• • •

"Yoon, aku merindukanmu. Bagaimana kabarmu? Sudah makan? Bagaimana keadaan di sana? Apakah Amerika menyenangkan? Kau sangat sibuk ya? Balas pesanku ketika kau punya waktu ya. Jangan lupakan makan siang dan malammu. Aku lihat kau semakin kurus saja. Aku akan tidur. Selamat malam. Aku mencintaimu."

Begitu selesai mengirim pesan suara pada Yoongi aku memandangi fotoku dengannya yang ada di atas nakas. Bibirku tersenyum, tapi mataku menangis.

Mataku beralih pada sederet pesan yang kukirim untuknya. Dia terakhir aktif satu pekan yang lalu.

Rindu. Hanya satu kata itu yang aku rasakan saat ini. Tidak saat ini, tapi sejak lama. Semakin hari rasanya semakin sulit saja untuk mendapatkan kabar darinya.

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang