25 • 민윤기

7.6K 652 14
                                    

Yoongi makin bulet aja nih🤭Kalian pernah gak sih, bedain foto Yoongi jaman lagu, Fake love + Idol sama foto Yoongi di jaman lagu Life Goes On + Film Out? Keliatan banget buletnya kocheng kita, my

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi makin bulet aja nih🤭
Kalian pernah gak sih, bedain foto Yoongi jaman lagu, Fake love + Idol sama foto Yoongi di jaman lagu Life Goes On + Film Out?
Keliatan banget buletnya kocheng kita, my...

• • •

"Aku pernah diet ketat demi tampil sempurna untuk Army. Aku tak menyesalinya. Hanya saja... Aku tak ingin melakukannya lagi. Saat itu aku belum tahu, bahwa Army mencintaiku apa adanya. Tidak berdasarkan bentuk tubuh atau berat badan yang kupunya. Army... Maaf sudah pernah membuat kalian khawatir. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Saranghae!"—Park Jimin

• • •

-Min Yoongi

Apa aku melakukan kesalahan dengan berpura-pura amnesia di depannya?

Pertanyaan itu muncul saat aku melihat raut wajah berbeda dari gadis yang sejak tadi sudah kukerjai. Reaksinya barusan adalah reaksi yang baru pertama kali kulihat darinya. Dia tampak benar-benar marah dan berlari menuju balkon.

Aku tak melakukan pergerakan apapun sampai dia berada di balkon apartemennya. Dia membelakangiku. Rambut panjangnya beterbangan karna angin deras. Dari kejauhan aku melihat bahunya bergetar. Tanda besar bahwa dia sedang menangis.

Sialan kau Min Yoongi!

Didetik berikutnya aku lantas berdiri dan menyusulnya. Dia enggan berpaling ketika aku berdiri tepat di sampingnya. Jari-jari dikedua tangannya meremas pembatas balkon dengan sangat erat sampai menimbulkan kemerahan di sudut tangannya.

"Ayolah, Hana! Aku hanya bercanda. Jangan berlebihan! Anggap saja kita sudah impas. Aku melakukan itu karna kau sudah menjauhiku selama sebulan lebih. Dan malam ini, kau memukulku dengan keras sampai kepalaku berdarah," kataku dengan tenang.

"Berlebihan katamu?" Dia menyeka air matanya dengan kasar sembari menatapku. "Kaulah yang berlebihan di sini!"

"Berbohong sebesar itu bukan hal benar!" lanjutnya dengan tegas. "Dan apa kau bilang? Kita impas? Impas dalam hal apa?"

Aku berdecak singkat. Malam ini aku akan membiarkan dia meledak dan mengoceh sepuasnya. Ketika aku mengalihkan pandangan, dia lebih dulu mengalihkan pandangannya dariku.

"Kau datang kemari tanpa mengabariku. Memasuki apartemenku tanpa ijin. Dari mana kau mendapat akses untuk masuk? Katakan!" tuntutnya.

Aku tak menjawab. Aku juga tak mengatakan padanya bahwa aku memiliki kartu kode akses apartemennya. Bukan apa-apa, aku hanya ingin dia meluapkan segalanya. Karna memang aku pantas mendapatkannya. Dia menjeda ocehannya sesaat. Dadanya naik-turun. Mengisyaratkan bahwa dia sedang berusaha mengatur nafasnya.

"Berani sekali kau datang kemari tanpa tujuan yang tak jelas sama sekali, lalu kau membohongiku dan membodohiku. Aku tidak percaya orang genius sepertimu bisa melakukan hal seperti ini. Kau pasti mendengar aku menjerit saat kau pingsan kan? Kau pasti senang saat melihatku menangis. Bahkan sekarang untuk kedua kalinya kau membuatku kembali menangis malam ini." Hana terus mengoceh. Kedua tangannya yang bergerak tak karuan. Mengikuti kata-kata yang dia ucapkan.

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang