"Fajar tepat sebelum matahari terbit adalah yang paling gelap."—BTS, "Tomorrow"
• • •
"Kudengar dari beberapa staf, kemarin kau makan malam bersama Bangtan di Dorm mereka?"
Seseorang dengan Hoodie pink dan tas kecil berwarna senada tiba-tiba menghampiriku. Membuatku yang tengah sibuk melahap makan siangku lantas menoleh ke arahnya karna kedatangannya yang secara mendadak dan langsung menanyakan hal yang menurutku bersifat pribadi.
Hari ini aku makan sendirian di Caferia karna para Maknae line yang biasanya menemaniku hari ini sedang sibuk untuk mempersiapkan peluncuran album terbaru mereka, Love yourself: Tear yang akan mereka segera rilis bulan Mei ini.
"Apa benar?" Dia bertanya lagi. Seakan ingin benar-benar memastikannya.
"Itu hanya acara kecil untuk perayaan satu bulanku bekerja di sini," jawabku.
Dia tampak mengangguk namun raut wajahnya tampak kurang bersahabat. "Kusarankan kau jangan terlalu dekat dengan mereka. Apalagi jika sampai ada wartawan atau Dispatch yang tahu. Itu akan sangat mempengaruhi karir mereka."
Alisku berkerut mendengar ucapannya barusan. "Aku tau. Tapi itu hanya acara makan-makan biasa. Aku bahkan sempat menolak untuk datang ke sana. Tapi para Maknae line itu yang memintaku datang. Aku tidak sejahat itu sampai menolak hal baik dari orang lain."
Adora terkekeh pelan. Bola matanya memutar tanda bahwa dia sedang tak senang. "Aku hanya memperingati. Jaga jarakmu dengan mereka."
Mulutku sedikit terbuka. Tak mengira bahwa dia yang terlihat lugu, polos dan sangat lemah lembut bisa seperti itu. Memangnya siapa dia? Dia sama sekali tidak berhak untuk mengaturku di sini.
Aku lantas berdiri. Menghela napas panjang sebelum mensejajarkan tatapanku padanya. "Aku hanya menghargai acara yang mereka buat untukku. Apa itu salah?"
"Itu tidak salah selagi kau bisa mengatur waktu. Apa menurutmu baik jika kau berada di Dorm mereka sampai larut malam dalam pakaian seksi?"
"Apa maksudmu?!" Aku sedikit membentak. Beberapa staf yang berada di Caferia mulai melihat kami dan saling berbisik-bisik. Tapi sekali lagi, aku sama sekali tidak peduli.
"Ayolah! Di sini banyak staf. Meskipun aku tidak melihat secara langsung. Tapi para staf sedang membicarakanmu sejak tadi pagi." Dia tertawa hambar.
"Aku tidak peduli," jawabku tanpa ragu dan kembali duduk. Mencoba mengacuhkan Adora karna kedatangannya hanya membuat mood dan selera makanku hilang.
"Aku tau jika tadi malam para member diminta untuk datang ke ruangan Bang PD'nim. Tapi yang datang hanya berenam. Di mana Yoongi?" Dia kembali buka suara. Kedua tangannya melipat di depan dada, layaknya seorang bos yang sedang memberikan nasehat pada karyawannya. Cih!
"Dia sedang tidak enak badan jadi Taehyung tidak mengijinkan siapapun mengganggunya." Aku mencoba menjawabnya dengan tenang—tak ingin sesuatu hal buruk akan terjadi dan mempertaruhkan reputasi dan pekerjaanku di sini.
"Dan kau?" Dia kembali bertanya. "Aku tau kau masih di sana bahkan sampai para member kembali ke Dorm."
Aku tak punya jawaban untuk itu. Tatapan kami beradu dan dadaku tengah berdegup kencang. Memoriku mendadak kembali pada momen yang terjadi antara aku dan Yoongi tadi malam.
"Kau punya jawaban untuk itu?" Pertanyaan Adora membuat lamunanku lenyap.
"Apa aku harus memberitahumu segalanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]
Fanfiction"Kau percaya padaku kan? I'm not gonna hurt you, Bae. Beritahu jika terasa sakit, oke?"-Myg -Namanya Min Yoongi. Si kucing tsundere berkulit pucat yang berhasil merubah setiap ons cerita hidupku.- ───•°•🕊️•°•─── Hana Elvia, gadis penuh semangat dan...