𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]

34 • 민윤기

"Army harus tau, betapa pentingnya mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain."—Kim Taehyung

Suami sejuta umat makin meresahkan aja.

• • •

"Ini tanaman hias termahal yang ibuku beli. Dia membelinya seharga sebuah motor baru. Awalnya ayah tak setuju. Mereka berdebat seharian hingga akhirnya ayahku mengalah."

Aku terkekeh mendengar cerita Taehyung. Kami berdiri berdampingan di depan bunga berwarna pink cerah berukuran sedang. Bunga ini—yang katanya seharga satu buah motor baru.

"Ibumu sangat suka berkebun ya ternyata," gumamku.

Taehyung menganggukan kepalanya. "Kedua orang tuaku suka menanam sesuatu dan merawatnya dengan baik. Bedanya, ayahku lebih suka menanam sesuatu yang bisa dimakan." Dia sedikit berbisik diakhir ucapannya.

Aku menepati janjiku pada Taehyung. Hari ini, sebelum kami berangkat menuju Bandara aku memutuskan untuk mampir ke rumahnya dan melihat semua tanaman hias milik ibunya.

Jangan tanya di mana Yoongi. Dia memilih untuk tinggal di mobil saja. Ketika aku mengajaknya untuk ikut, dia hanya berdecak kesal sembari menjawab, "Aku sudah puluhan kali melihatnya. Aku bahkan sudah pernah menjelajahi seluruh bagian rumah Taehyungie."

"Aku akan memotretmu. Berdirilah di samping bunganya dan tersenyum!"

Taehyung mengambil ponsel dari saku jaketnya. Aku mengangguk dan mengambil posisi sesuai dengan arahannya.

"Hasilnya bagus!" Dia berucap ketika selesai mengambil fotoku dengan ponselnya. Aku tersenyum sembari menghampirinya.

"Selain pandai menyanyi kau juga berpotensi menjadi seorang fotografer!" pujiku ketika melihat hasil potretnya.

Dia lantas tertawa. "Aku akan posting ini di Weverse."

"Jangan gila!" Aku memekik. Tawanya semakin keras.

"Army akan membunuhku!"

"Aku hanya bercanda," katanya. "Akan kukirim melalui grup."

Grup yang Taehyung maksud adalah grup yang beberapa waktu lalu dibuat oleh Jimin. Hanya ada aku, Taehyung, Jimin dan Jungkook di grup yang diberi nama 'Kiyowo' itu.

Yoongi bahkan belum tahu jika kami membuat grup chat bersama. Kadang aku suka berpikir, benarkah aku sedekat ini dengan para Maknae line Bangtan?

"Kenapa tidak secara pribadi saja?" tanyaku.

"Agar Jimin dan Jungkookie melihatnya juga," jawabnya.

"Bukankah mereka masih di Busan sekarang?"

"Apa kau tidak mengecek grup sama sekali? Jimin bahkan sudah mengirim lebih dari dua puluh selca." Taehyung tertawa dan aku menggeleng sembari tersenyum.