"Pergilah ke jalanmu, bahkan jika kamu hidup selama sehati, lakukanlah sesuatu. Singkirkan kelemahanmu!"—BTS ”No More Dream”
~~~
AKU sedang sibuk mengatur komposer nada di komputerku saat pintu Studio musikku terbuka. Tanda bahwa seseorang baru saja masuk. Tanpa izin, tanpa salam dan tanpa kata-kata apapun.
Meski agak kesal dengan sikapnya yang sedikit tak sopan. Tapi anehnya aku justru tak berniat sama sekali untuk mengganti Password pintu Studioku agar orang ini tak bisa masuk seenaknya. Benar-benar aneh bukan?
"Aku ingin bicara!"
Aku masih fokus pada layar besar di hadapanku. Mencoba mengacuhkannya hari ini.
Karna tak mendapat jawaban. Dia akhirnya mendekatiku dan dengan lancangnya menekan tombol Off pada komputerku. Sebelum aku mengeluarkan ocehan, dia memutar kursi berodaku hingga menghadapnya.
Dia berjongkok tepat di hadapanku. Menatapku tajam seakan dia benar-benar tak suka saat ada orang yang mengacuhkannya.
"Apa kau mendengarku?" Dia terdengar kesal.
Aku tak bereaksi apapun. Hanya menatapnya datar setengah mati. "Jika kau ke sini hanya ingin memastikan bahwa aku tidak membongkar scandalmu dengan gadis itu. Maka itu sama sekali tak perlu. Karna aku bukan orang yang akan membuang-buang waktu berharga hanya untuk melakukan hal yang tak penting seperti itu!" hardikku panjang lebar.
Itu sudah bisa dipastikan bukan? Dia menemuiku pasti hanya ingin memastikan bahwa aku tidak membongkar semuanya pada siapapun. Karna jika berita ini tersebar. Mungkin dia akan mematahkan jutaan hati Army. Atau kemungkinan terparahnya adalah, usahanya untuk menyembunyikan hubungan asmaranya demi kebahagiaan Army akan berakhir sia-sia.
Ayolah! Aku tak sejahat itu. Aku punya banyak perkejaan yang jauh lebih berguna dan penting ketimbang harus mengurus kehidupan orang lain. Sama sekali tak penting dan hanya buang-buang waktu.
"Aku tidak datang untuk itu. Asal kau tahu saja!" Yoongi berdiri.
Aku memalingkan wajah. Mencoba menghindari tatapan matanya. "Aku tidak peduli. Kau membuang-buang waktu kerjaku." Aku berniat berbalik. Tapi tangan kekarnya menahan kursiku.
"Apa yang kau lakukan bersama Taehyungie kemarin? Kalian pergi ke mana?" tanyanya. Terdengar cukup mengintimidasi. Tapi demi Tuhan! Apa urusannya?
Aku berdehem singkat. Dadaku mendadak berpacu kencang saat mengingat momen tak terlupakan antara aku dan Taehyung kemarin. Momen yang akhirnya membuat kami diam dalam kecanggungan setengah mati sampai dia mengantarku pulang ke Apartemen.
"Dia hanya mengajakku keluar sebentar. Jika itu yang ingin kau tahu!" jawabku seadanya.
"Bukan aku yang membuat scandal di Agensi ini. Tapi kalian!" Dia dengan lancang menunjuk wajahku.
Aku tertawa hambar. Antara tak percaya dengan sikapnya pagi ini. "Yoongi, jangan membuatku kesal!" bentakku.
Dia balas tertawa. "Jadi benar?" Satu alis tebalnya terangkat.
"Apa masalahmu Min Yoongi? Kami hanya pergi ke luar sebagai teman. Jangan mencurigai kami seperti ini." Aku berdiri. Mensejajarkan pandanganku pada Pria berkulit pucat dan wajah ketus di hadapanku ini.
"Memangnya kenapa jika Maknaemu itu memiliki pacar? Kenapa kau marah sedangkan kau sendiri melakukannya? Apakah dari ketujuh member Bangtan hanya kau yang boleh melakukannya?" Aku meninggikan suara. Pasalnya, reaksi dan kata-katanya barusan seakan tak mengijinkan satupun member Bangtan memiliki seorang pacarnya selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]
Fanfiction"Kau percaya padaku kan? I'm not gonna hurt you, Bae. Beritahu jika terasa sakit, oke?"-Myg -Namanya Min Yoongi. Si kucing tsundere berkulit pucat yang berhasil merubah setiap ons cerita hidupku.- ───•°•🕊️•°•─── Hana Elvia, gadis penuh semangat dan...