26 • 민윤기

7.1K 661 13
                                    

"Random fact (Real)"
Jungkook: Karna terlalu semangat tampil. Celana kusampai robek dan membuat pantatku dingin. (Bercerita di tengah konser. Di depan semua member dan Army yg menonton.)
Jin: Hey kenapa kau menceritakan itu?! (Sambil tertawa)
Jungkook: Kenapaa?! Kita semua keluarga kan?

My.... Kita bener² dianggap keluarga sama Bangtan. Mereka bahkan gak ragu ngomong hal random banget kek gitu di depan Army T-T

• • •

Bayangin aja dulu, ini pemandagan kalian di pagi hari setelah membuka mata dari nyenyaknya tidur malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangin aja dulu, ini pemandagan kalian di pagi hari setelah membuka mata dari nyenyaknya tidur malam. Bayangin aja dulu...

• • •

-Hana Elvia

Setelah berkirim pesan singkat dengan Kayla. Aku memutuskan untuk datang lebih pagi ke kantor. Aku sudah memikirkan semuanya. Dan aku benar-benar bersemangat untuk itu.

Ketika mencapai lorong yang menuju ke arah studioku dan studio Yoongi. Aku tersenyum simpul. Senyumku bahkan tak henti-hentinya terbit saat aku memandangi studio dengan pintu kaca hitam bertuliskan Genius Lab itu. Mataku perlahan turun. Memandangi keset yang sengaja ditaruh di sana. Keset itu berwarna putih, bertuliskan 'Go Away!' dengan gambar kucing yang tengah memamerkan jari tengahnya. Aku lantas tertawa.

"Bisa-bisanya nyuruh orang pergi bahkan sebelum masuk," cibirku berdecak lidah.

Aku berbalik. Dan otomatis langsung menghadap ke pintu studio musikku. Semalaman penuh aku memikirkannya. Memikirkan semua ucapan Yoongi semalam. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk memulai semuanya dari awal lagi.

Aku akan memperbaiki hubungan rekan kerja antara aku dan Yoongi. Dan seperti yang dia katakan, aku akan mengganti lagi password studio musikku seperti semula.

So, ayo kita mulai semuanya dari awal lagi, Yoon!

• • •

Alunan musik yang kuputar berulang-ulang memenuhi ruangan. Irama yang pas masih belum kutemukan. Tapi aku masih belum menyerah. Sesekali aku melirik ke arah jam digital yang kuletakan di atas nakas di ujung ruangan. Sudah hampir jam makan siang. Tapi aku belum melihat batang hidung lelaki berkulit pucat itu.

Aku menggelengkan kepala. Mencoba meyakinkan diri bahwa mungkin saja dia sedang sibuk. Dia yang mengatakan banyak hal. Dia juga yang memintaku untuk mengganti password studioku. Mustahil agaknya jika dia berbohong untuk datang kan?

Aku kembali memfokuskan diri pada layar komputer di hadapanku. Seseorang mengetuk pintu dan langsung membuatku berdiri dengan bersemangat untuk membuka pintu.

𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang