KALIAN UDAH DAPET INI BELUM MY? KALO UDAH, SKUY DICETAK! ABIS ITU DITARUH DI PIGURA DAN DIPAJANG DI DINDING DEH.
• • •
"Ini salahku! Seharusnya aku tidak memaksa Hana untuk datang ke Dorm dan mengajaknya makan malam. Aku benar-benar ceroboh! Harusnya aku memikirkan konsekuensi yang akan gadis itu dapat!"
Aku mengerutkan kening ketika baru saja memasuki ruang Dance Practice Bangtan. Tak jauh dari tempatku berdiri. Jimin, Taehyung dan J-Hope tengah sibuk duduk melingkar sambil membahas sesuatu yang kedengarannya sangat serius. Ditambah lagi aku dengan jelas mendengar nama Hana dalam obrolan mereka.
"Ada apa?" tanyaku seraya berjalan mendekati mereka.
"Aku sudah menyebabkan masalah yang cukup serius hari ini," keluh Jimin.
Aku ikut duduk. Mengisyaratkan Jimin untuk menceritakan semuanya padaku.
"Apa kau tau? Hana baru saja dipanggil ke ruangan Bang PD'Nim."
Alisku berkerut lagi. Antara bingung dan ingin tahu penyebabnya. "Ceritakan to the point!" titahku.
"Semua staf membicarakan soal makan malam Hana dengan kami tadi malam. Mereka saling menyebarkan rumor tidak baik mengenai Hana. Bahkan salah satu staf baru saja memberi tahuku bahwa tadi siang Adora memarahi Hana di Caferia. Semua orang menyinggung Hana. Mungkin saja hal itu sampai kepada Bang PD." Jimin menundukkan kepalanya. Rasa bersalah dan tak enak bisa kulihat jelas dari raut wajahnya.
Jujur saja aku kaget dengan hal yang baru saja Jimin katakan. Tapi hal yang membuatku lebih kaget lagi adalah ketika Jimin mengatakan bahwa Soohyun memarahi Hana. Apa itu mungkin?
"Di mana Hana sekarang?" tanyaku.
"Kami tidak melihatnya lagi saat dia di panggil ke ruang Bang PD. Jujur aku takut jika hal ini akan mempengaruhi pekerjaannya di sini. Dia masih baru, dan aku bisa liat seberapa dia sangat mencintai pekerjaannya. Bukan hal baik jika kita menjadi penyebab rusaknya karir gadis sebaik dia," sahut Taehyung.
Perkataan Taehyung memang benar. Bahkan aku bisa dengan lantang mengatakan bahwa itu memang sangat benar. Sebagai orang yang sudah bertahun-tahun berada dalam lingkup ketenaran dan terbatasi dalam hal pribadi membuatku begitu paham apa saja konsekuensi yang akan didapat gadis-gadis yang dekat dengan kami. Itu sebabnya kami sangat menjauhi rumor dating. Kami akan sangat berhati-hati saat berada di luar gedung ataupun Agensi. Setiap mata terus setia memantau kami tanpa kami sadari.
Bahkan terkadang kami merasa berada di dalam penjara yang sepi dan sempit padahal kami berada di luar, bisa menghirup udara dengan bebas dan bertemu dengan Benyak orang.
"Bagaimana jika Bang PD memutuskan kontrak kerjanya?" tanya J-hope dengan nada yang terdengar khawatir.
Aku lantas berdiri. Memperbaiki topi hitam yang kupakai sambil menarik nafas dengan kasar. "Aku akan menjadikannya asisten pribadiku jika Bang PD sampai memberhentikan dia sebagai Produser Musik Bangtan!" kataku dengan santai.
• • •
-Hana Elvia
Semuanya benar-benar kacau dan tidak terkendali. Ini sangat buruk.
Baru satu bulan aku bekerja, tapi sudah terjadi masalah besar. Rasa menyesal dan sedih menyerangku secara bersalah.
Andai aku bisa meyakinkan, para Maknae line Bangtan itu untuk tidak merayakan tepat satu bulanku bekerja di Agensi Big Hit. Andai aku bisa memberikan alasan paling tepat agar bisa menolak ajakan mereka. Andai aku bisa.
Aku menarik nafas panjang. Nafasku sesak. Mungkin karna aku terlalu syok, banyak pikiran dan selalu melupakan kapan aku harus meminum obatku.
Pipiku memanas saat butiran bening yang sejak tadi kutahan telah meloloskan diri dari kedua mataku. Hari ini, sebagian citra baikku di Agensi tempatku bekerja itu telah tercemar.
Tercemar karna ulahku sendiri. Apa aku terlalu baik? Sampai-sampai tak enak hati menolak pemberian atau ajakan orang lain meskipun itu akan mempertaruhkan diriku sendiri. Aku tidak terlalu baik. Hanya saja sedikit ceroboh.
Dan bodoh!
"Bersyukurlah karna Bang PD'Nim hanya memberi teguran, Hana!" Aku berucap pada diri sendiri. Sambil mengingat benar semua teguran tegas dari Bang PD'Nim tadi sore.
• • •
Kurang lebih dua jam. Selama itu, aku terus duduk termenung di depan layar komputer besar di hadapanku. Aku ingin menyelesaikan pekerjaan yang ku tinggalkan di Agensi dan membawanya pulang. Tapi bukannya bekerja, aku justru membuang banyak waktu dengan semua pikiran-pikiran tak jelas dalam kepalaku.
Aku melihat ke arah jam dinding. Sudah pukul satu malam. Tapi aku belum merasa mengantuk sedikitpun.
Ada banyak hal yang sedang kupikirkan, sampai-sampai aku harus menentukan jalan terbaik untuk menyelesaikan semuanya sekaligus.
Hingga saat aku menemukan pilihan terbaik. Aku lantas mematikan komputerku. Berjalan perlahan menuju tempat tidur dan berniat istirahat.
"Gue akan terus ngejar cita-cita gue. Menjadi produser musik yang sukses dan lebih baik lagi untuk Bangtan. Tapi ...." Aku mengantungkan ucapanku dan menghela panjang.
"Gue akan berusaha jaga jarak sama mereka. Bahkan sama para Maknae line," Aku kembali menangis saat mengatakan hal itu. Tapi aku harus melakukannya.
Bagiku, saat ini hal terpenting yang ingin aku capai adalah karir suksesku. Hanya itu.
To be continue
• • •
Mo jalan² sore dulu ama bang Agus di sungai Gangga. Eh salah, sungai Han maksudnya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗜𝗡 𝗬𝗢𝗢𝗡𝗚𝗜 [✓]
Fanfiction"Kau percaya padaku kan? I'm not gonna hurt you, Bae. Beritahu jika terasa sakit, oke?"-Myg -Namanya Min Yoongi. Si kucing tsundere berkulit pucat yang berhasil merubah setiap ons cerita hidupku.- ───•°•🕊️•°•─── Hana Elvia, gadis penuh semangat dan...