PROLOG

414 39 19
                                    

Annyeong!

Kali ini Kusuma bawa cerita baru, ekekek. Kalian tau gak? Semua cerita Kusuma di unpublish ahahah. Kenapa? Karena Kusuma lagi mau memperbaiki semuanya, bukan di revisi ya.

Tapi emang pengen buat cerita yang lebih wah gitu, ya walaupun tetep aja masih ecek-ecek🙂. Tapi Kusuma bakal berusaha belajar kok, cara buat cerita yang bener gimana dan penempatan kata yang bener gimana.

Jadi stay trus ya di akun Kusuma☺ Makasih yang udah mau mampir ke cerita ini🤗 kalo ada keritik dan saran boleh banget kok, apalagi kalo di krisar☺ terima kasih sekalih🤗

*****

❤Happy Reading!❤

*****

"Lan." Selena memegang lengan kiri Erlano agar Erlano bersikap sopan pada Papanya.

"Maafin saya Lan," ucap laki-laki paruh baya yang berdiri tepat di hadapan Erlano sambil meneteskan air mata.

"Hah maaf? Maaf kata anda? Gak ada kata maaf untuk anda," ucap Erlano, "begitu gampangnya anda meminta maaf? Kemana saja dari dulu? Anda meninggalkan saya dan Mama untuk wanita itu, anda memukul Mama di hadapan saya! gila benar-benar gila!"

"Saya khilaf Lan," ucap laki-laki paruh baya itu.

"Halah basi, lebih baik anda keluar dari rumah saya, sebelum saya bertindak tidak sopan pada anda." Erlano mengusirnya dari rumah, membuat laki-laki itu tercengang.


~ ~ • ~ ~

TO BE CONTINUED...


~ ~ • ~ ~

Ini versi revisinya ya, beberapa adegan bahkan alurnya di ubah. Jadi enjoy gais, semoga kalian suka sama versi revisinya. Karena ini benar-benar di ubah walaupun cuma sedikit🤏😭

Senin, 1 Maret 2021

KITA : CCAADK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang