KITA 16 - Flashback 1

47 11 0
                                    

Makasih yang udah mau mampir ke cerita ini~

*****

❤Happy Reading!❤

*****

Flashback
H-2 sebelum pertunangan

   Setelah membeli cincin pertunangan, Selena menghentikan kakinya saat menginjakkan kaki ke luar cafe. "Jujur sama aku, siapa yang kamu harapkan?" tanya Selena tiba-tiba.

   "Harapkan apa si?" tanya Tino lalu menoleh ke arah Selena.

   "Kamu ngarep siapa yang di jodohin sama kamu?" desak Selena.

   "Siapa? Gak ada," jawab Tino lalu melangkahkan kakinya kembali.

   Selena menghalangi jalan Tino, ia berdiri tepat di depan Tino. "Jujur atau terlanjur?"

   "Apaan si Sel yang lo omongin?" tanya Tino bingung lalu menyingkirkan Selena dari hadapannya.

   "Oh jadi kamu mau kita beneran nikah?" ucapan Selena membuat langkah kaki Tino berhenti.

   Selena menghampiri Tino yang kini sedang diam terpaku. "Jujur, kamu suka kan sama Yona?"

   "Sok tau," ucap Tino lalu melangkahkan kakinya kembali meninggalkan Selena.

   "Emang aku gak bisa bedain perasaaan suka sama engga, tatapan kamu ke aku sama tatapan kamu ke Yona beda," ucap Selena lalu berjalan menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari cafe, ia pergi mendahului Tino.

   Tino langsung berlari menghampiri Selena yang sudah berada di dalam mobil, Selena mambuka kaca mobilnya. "Ternyata benerkan?" ucap Selena lalu tersenyum, "untung aku beli cincin ukuran Yona," ucap Selena sambil memperhatikan cincinnya.

   "Sejak kapan lo tau?" tanya Tino yang berdiri tepat di samping jendela mobil.

   "Sejak, SMA?" jawab Selena sambil berpikir.

"Kok lo tau?" tanya Tino pada Selena.

"Tau dong," jawab Selena sambil tersenyum.

*****

Flashback
Fitting gaun pernikahan

   "Yona suka gaun yang kaya gimana ya?" tanya Selena sambil memperhatikan 3 gaun yang berada di hadapannya.

   "Emang lo gak tau dia suka kaya gimana?" tanya Tino pada Selena.

   "Engga." Selena tersenyum karena tak tau style gaun yang Yona suka.

   "Yaudah, yang menurut lo bagus aja," kata Tino, "nanti gue tinggal samain sama warna gaunnya aja," kata Tino yang sedari tadi duduk di sofa toko.

   Selena menoleh ke arah Tino. "Bantuin milih dong!" bentak Selena.

   "Iya-iya," jawab Tino lalu berdiri.

   Saat Tino mengamati gaun-gaun di hadapannya. "Ini aja nih bagus." Tino menunjuk satu gaun berwarna putih dengan lengan panjang dan pernak-pernik berkilauan di bagian roknya.

KITA : CCAADK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang