Makasih yang udah mau mampir ke cerita ini~
*****
❤Happy Reading!❤
*****
Flashback
Hari di mana saat Papa Erlano kejang-kejang"Om, i'm coming," ucap Tiara sambil tersenyum di depan kamar rawat Ayah Erlano.
Tiara membuka kamar Pamannya secara perlahan, langkahnya begitu pelan hingga tak membangunkan Pamannya yang sedang terlelap.
Saat Tiara berdiri tepat di samping Pamannya, Tiara mengeluarkan sebuah suntikan dari kantung jaketnya. Dia menyuntikkan sebuah cairan pada Pamannya, sontak tubuh Pamannya kejang-kejang.
"Selamat tinggal Om," ucap Tiara sambil tersenyum, setelah melancarkan aksinya Tiara langsung keluar dari ruangan Pamannya tanpa ada yang melihat Tiara masuk dan keluar.
Tak lama setelah Tiara keluar, Suster Hana masuk ke dalam kamar rawat Pamannya. Suster Hana berteriak ketika melihat tubuh Pak Dito kejang-kejang, dia berlari keluar.
Tiara yang sedari tadi memperhatikan dari ruang tunggu rumah sakit langsung berdecak ketika Selena dan Erlano datang. "Sial," ucap Tiara lalu bangkit dari kursi.
*****
Flashback
Hari dimana ketika Tiara dan Roni datang ke rumah sakit"Sayang besok kita jadi ke rumah sakit kan?" tanya Tiara pada Roni yang sedang menguras aquarium.
"Jadi dong." Roni terus fokus pada aquariumnya.
"Emm oke," jawab Tiara sambil memperhatikan ikan yang berada di ember.
Tiara beranjak dari sofa lalu berjalan menuju kamarnya, sesampainya di kamar. Tiara berdiri tepat di depan meja rias. "Halo." Tiara tersenyum pada cermin.
"Ah senyumnya terpaksa banget," kata Tiara lalu membenarkan senyumnya agar terlihat tulus, "nah gini dong."
Malamnya, Tiara berjalan keluar dari kamarnya. Dia berniat mengambil air di kulkas, tiba-tiba mata Tiara tertuju pada aquarium yang kini sudah terisi ikan.
Besoknya. "Sayang," panggil Roni.
"Iya kenapa?" Tiara menghampiri Roni yang berdiri tepat di depan aquarium.
"Ini kenapa ikan aku pada mati? Perasaan airnya baru aku kuras kemaren," tanya Roni pada Tiara.
"Mana aku tau, kamu nuduh aku?"
"Engga aku gak nuduh, aku nanya sama kamu," jawab Roni dengan nada suara yang mulai emosi.
"Mana aku tau?! Kan yang pegang-pegang aquarim kamu bukan aku!" Tiara menaikkan nada bicaranya begitu tinggi.
Roni menarik napasnya dalam. "Udahlah aku gak mau debat," kata Roni, "kita mau ke rumah sakit kapan?"
"Sekarang."
"Yaudah sana siap-siap," kata Roni.
Sesampainya mereka di rumah sakit, Tiara menggandeng Roni sampai depan pintu kamar rawat Ayah Erlano. "Netral," batin Tiara lalu masuk ke dalam sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA : CCAADK [END]
RomancePersahabatan yang di bangun selama bertahun-tahun, hancur? Karena saling menyayangi? Bukankah itu hal yang wajar, jika sahabat saling menyayangi? Tapi lain halnya dengan persahabatan ini, tidak mungkin bukan? Jika laki-laki dan perempuan benar-benar...