Bayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu?
➖ [15 +]
It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose.
.
.
.
ㅡ
- beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung
- harap untuk tidak membawa s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa-apaan?!"
Tanpa sengaja, Ilisa menjatuhkan tumpukan buku tugasnya, menimbulkan suara bising di tengah malam. Namun, sepertinya ia tak memperhatikan siapapun yang terganggu akibat kebisingan yang ia buat. Matanya menatap tajam pada setiap suku kata yang ia baca di layar ponselnya ini.
"Gadis yang ketemui waktu itu, adalah mantanku. Dan aku memiliki urusan mendesak dengannya, sehingga harus menemuinya.
Kalian mendesak agar aku mengatakan yang sejujurnya, maka kukatakan. Terimakasih untuk perhatian kalian di malam hari seperti ini, salam penuh cinta dari, Taeyong."
IIisa terdiam di tempat, bibirnya menganga lebar membaca pernyataan dari Taeyong. Apa Taeyong berbohong? Apa ini keputusan media? Kenapa ia harus berbohong? Apakah ... ia tidak berbohong sama sekali?
Jadi, Ara selama ini memiliki hubungan dengan ... seorang Lee Taeyong?
"Wah, gila. Bisa gila," desis Ilisa sambil meraih kasurnya untuk ia duduki. Pikirannya masih berkecamuk tentang fakta kalau Ara adalah mantan Taeyong. Jika iya, kapan hubungan itu terjalin?
Siapa yang harus Ilisa percaya? Taeyong yang merupakan seorang idol yang biasa bermain media, atau sahabatnya yang selalu bersamanya dan membagi segala rahasia satu sama lain?
"Ah, enggak. Dia gak berbagi rahasia soal Taeyong ke gue, oh, kayanya Taeyong bicara jujur?"
"Huh ... bisa-bisanya dia ngerahasiain hubungan sebesar itu di belakang gue? Pinter banget tuh anak,"
Gumaman Ilisa tiada henti, bahkan ketika ia berusaha untuk tidur di atas kasurnya. Pikirannya terus berputar-putar tentang Ara dan Taeyong.
ting!
Terdengar suara notifikasi dari ponsel Ilisa, berasal dari Jeslyn. Sepertinya, Ilisa sendiri sudah tau Jeslyn akan membahas tentang apa. Ia mengecek notifikasi dari panel ponselnya, tidak berniat membalas.
"Macem-macem lagi lo di medsos, gausah ngarep bisa liat muka gue lagi!"
Setelahnya, Jeslyn tidak mengirim apa-apa lagi. Membuat Ilisa semakin bimbang, apakah ia baru saja membuat temannya menjadi seorang musuh? Tapi, bukannya Ara yang dari awal tidak bercerita apa-apa soal hubungannya dan Taeyong?
Satu jawaban membuat mata Ilisa membulat lebar, di waktu di mana ia seharusnya tertidur lelap. "J-jangan-jangan ... Jeslyn tau soal hubungan mereka?!"
"Hahh! Bisa-bisanya gak kepikiran, berarti Jeslyn sama aja kayak dia, cih." Ilisa pun bergidik dengan lagak masa bodoh dan bersiap melanjutkan tidurnya.
Otaknya pun membuat skenario, tentang dirinya yang berdebat dengan Jeslyn. Perannya di sana, ialah yang memiliki kata-kata pedas yang membungkam Jeslyn.
