gak tau deh uwu apa enggak, ohoho~
selamat membaca ~~❤
SELESAI DIREVISI
"Sayang! Jangan jauh-jauh dari aku loh, ya!" teriak Xiaojun yang bersepeda lebih cepat dan kini berada beberapa meter di depan Ara.
"Kalau aku maunya jauh-jauh dari kamu, gimana dong, yang??" goda Ara dengan berteriak juga dari belakang.
Kemudian Xiaojun pun benar-benar menoleh ke belakang untuk memastikan apakah Ara masih berada di belakangnya atau tidak. Ara tersenyum lebar untuk menyapanya, juga sebagai unjuk kalau ia berhasil mengerjainya.
Xiaojun turut tersenyum dan menggeleng kecil. "Nanti kalau pisah dari aku, kamu nangis gimana?"
"Mana ada! Emang kamu bakal ngilang ke mana, sih?" tanya Ara, berusaha menyamai posisi mereka berdua.
"Gak kemana-mana, kan aku bakal terus ada di sisi kamu," ujar Xiaojun sambil menoleh ke arah Ara yang sudah berhasil berada di sampingnya.
Ara tahu itu ucapan basi, tapi tetap saja kalau dikatakan oleh seseorang yang ia suka ....
"Aw, ada yang tersipu nih," ledek Xiaojun sambil terkikik geli, sedangkan Ara menoleh ke arah Xiaojun dengan tatapan tajam.
Akhirnya mereka bersepeda dengan tenang, dan karena Ara terlalu tenggelam akibat godaan Xiaojun, ia jadi terus-menerus memikirkannya. Tanpa sadar, ia terus mengayuh ke depan tanpa melihat sekitar.
Bahkan, Ara tidak sadar kalau Xiaojun tidak lagi ada di sampingnya. Begitu Ara sadar, ia segera melihat ke belakang dan semakin terkejut karena tidak menemukan Xiaojun.
"Eh, apa ketinggalan, ya?" tanya Ara pada dirinya sendiri.
Karena mengira Xiaojun tertinggal di belakang, akhirnya Ara berhenti di tempat ia mulai menyadari kalau Xiaojun tertinggal. Namun, sudah berbelas menit berlalu, Xiaojun tak kunjung muncul.
Ara mulai panik dan akhirnya memutar balik sepedanya. Daripada menaikinya, Ara lebih memilih menuntunnya untuk mencari Xiaojun. Apakah Xiaojun sengaja berhenti agar Ara mencarinya?
"Xiaojun!" panggil Ara.
Tidak ada sahutan. Ara mulai kepikiran, apakah Xiaojun tersesat? Apakah Ara sudah meninggalkan Xiaojun sejauh itu? Apakah Xiaojun juga kehilangan Ara, sama seperti Ara yang kehilangan dirinya?
"Xiao De JUN!" teriak Ara lagi, tapi tak ada jawaban juga.
Ara memilih menaruh sepedanya dan berjalan menyusuri jalan yang kalian lewati dengan sepeda tadi. Tetap saja, tidak ada tanda-tanda Xiaojun ataupun kehadiran seseorang di sana.
Entah kenapa, Ara jadi panik sendiri. "Xiaojun, jangan bercanda ih!"
"Xiaojun, kalau aku ketemu kamu, aku ngambek sebulan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Dating Doors || NCT
FanfictionBayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu? ➖ [15 +] It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose. . . . ㅡ - beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung - harap untuk tidak membawa s...