sorry soo latee :")
eyy! bunganya udah siapkah? jaehyunnya gimana? gak bisa dihubunginkah?
tenang, nanti jaehyunnya aku suruh pulang, okeh? /plak
SELESAI DIREVISI
"Duduk," kata Jaehyun sambil berjalan mendekat.
Ara pun dengan menurut langsung duduk manis di kursi meja rias. Walau dapat Ara sadari, Jaehyun meliriknya dengan sedikit keheranan. Namun, setelahnya ia tersenyum kecil.
"Biasanya kamu enggak pernah mau nurut, bahkan sewaktu di suruh makan." Jaehyun kini berlutut di hadapan Ara, lalu memandangnya. "Sekarang disuruh duduk aja nurut?"
"Yah ... capek aja berontak terus," jawab Ara asal. Aneh, tumben tubuh ini tidak mengambil alih seperti biasa.
Jaehyun meraih kaki Ara, kemudian mengelapnya dengan lembut pada bagian yang terluka dengan kapas yang telah diberi obat. "Kalau gini terus tiap hari, kan enggak ribet."
Selanjutnya yang tersisa pun hanya keheningan di antara kalian. Jaehyun yang sibuk membalut luka Ara dengan telaten dan Ara yang memperhatikannya dengan serius.
Tak memakan waktu lama, Jaehyun usai membalut kaki Ara dengan perban. Ia segera mengambil sepatu itu dan memasangkannya juga ke kakinya. Ia segera berdiri, kemudian menatap Ara tepat di matanya.
Siapa yang jantungnya tidak berdebar jika ditatap setajam itu oleh Jaehyun?
"Kenapa ...?"
"Kayaknya kamu harus dirias ulang, dan juga ganti gaun," ujar Jaehyun sambil tersenyum tipis. Tak ketinggalan tangannya yang memegang dagu Ara sambil memperhatikan wajahnya dengan teliti.
Jangan ditanya keadaan hati gue. Tau kapal pecah? Ini lebih kacau dari itu.
"Yup, itu jelas ide yang bagus," jawab Ara dengan senyuman lebar dan berusaha melepas tangan Jaehyun dari wajahnya.
Melihat keadaan gaun Ara yang lebar yang tampak sangat kotor pada bagian bawahnya. Rambut Ara pun terlihat berantakan, hiasan bunganya teruntai di mana-mana, tak beraturan.
Jaehyun segera membalik badannya, ia menghampiri sebuah pintu lalu menarik kenopnya, kemudian memasuki ruangan di balik pintu itu. Ara bisa tebak, itu adalah ruang pakaian.
Entah apa yang Jaehyun cari, mungkin gaun baru? Tetapi, bukankah seharusnya ada asisten yang akan merias Ara ulang dan membantunya mengenakan gaun?
Tak lama, Jaehyun pun muncul kembali. Ia mengulurkan tangannya pada Ara, membuatnya bertanya-tanya sambil memandanginya.
"Ikut aku," ucapnya. Ara berdiri dan berjalan mengikutinya.
Dalam ruangan itu, hanya terdapat satu gaun saja. Sisanya adalah hiasan rambut dan perlengkapan perhiasan rambut. Serta beberapa tambahan lainnya, seperti buket bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Dating Doors || NCT
FanfictionBayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu? ➖ [15 +] It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose. . . . ㅡ - beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung - harap untuk tidak membawa s...