SELESAI DIREVISI
"Silakan gunakan waktu seperlunya, kalian hanya memiliki 30 menit untuk berbincang."
"Baik, terimakasih."
Setelah orang yang membantu menangani pertemuan ini keluar dari ruangan, Ara dan Ilisa langsung melempar pandangan. Ilisa hanya menampilkan senyum tipisnya.
"Gue ... lo tau, 'kan? Gue bener-bener dapet perhatian penuh karena berita ini."
"I know. Gue harusnya enggak kaget kalau lo pakai situasi ini buat naikin pamor," ujar Ara.
"Tapi itu salah ...," ucap Ilisa.
"Iya, bagus lo tau. Sekarang lo tau kalau mengedar informasi orang di media sosial itu bahaya, 'kan? Beruntung ini gue yang lo ganggu."
"Bayangin kalau ternyata di situasi ini, lo terlibat sama yang berkekuatan uang. Mungkin bukan jalur hukum yang bakal mereka pakai, Lis."
Ilisa hanya bisa memandang Ara dengan sedikit takut juga. Bagaimana bisa ia tidak berpikir sejauh itu?
"Kalau emang lo beneran nyesal, itu cukup gue rasa." Ara menyodorkan lembaran perjanjian itu pada Ilisa.
"Ya ... kayaknya lo juga bakal baik-baik aja. Dan gue yang mencemarkan nama baik harus pergi," kata Ilisa dan menyentuh lembaran itu.
"Memang sejak awal harusnya begitu," kata Ara.
...
Perbincangan dengan Ilisa pun telah usai. Ara tidak mempersulit apa-apa pada Ilisa dan Ilisa sebelumnya juga telah meminta maaf pada Ara secara pribadi. Kepindahan Ilisa memang benar dan ia sudah memutuskan itu bersama keluarganya.
Kini Ara sedang berjalan keluar dari ruangan setelah urusannya dengan Ilisa selesai. Mereka memutuskan untuk berjumpa di cafe yang bernaung di bawah agensi. Karena Ilisa masih harus berbicara dengan pihak agensi yang lain, jadi Ara dipersilakan untuk pergi duluan.
Karena diberi waktu, Ara segera kembali ke asrama NCT127 secepat kilat dan tentunya dengan samaran.
"Gila, gue sampai lari," ujar Ara setibanya ia di lantai tempat asrama NCT 127 berada.
Karena kelelahan, Ara jadi berjalan dengan sangat pelan. Biasanya, pada sore-sore seperti ini, lantai asrama NCT 127 cukup sepi. Jadi, Ara tidak perlu terburu-buru.
Baru saja ia hendak mengetuk pintu agar mendapat izin masuk, ternyata pendengaran Ara menangkap pembicaraan dari dalam.
Sebentar, Ara mengenali suara itu!
Mampus, di dalam lagi ada manajernya NCT?! Gue harus ngumpet kalau gini! Mereka kan tau muka gue! Ara jadi celingukan untuk mencari tempat persembunyian.
klek
Ara tersentak saat mendengar pintu sudah membuka, tetapi di saat yang bersamaan Ara menemukan lokasi bersembunyi. Walau hanya di samping sebuah dispenser.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Dating Doors || NCT
FanfictionBayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu? ➖ [15 +] It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose. . . . ㅡ - beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung - harap untuk tidak membawa s...