kalau gak galau, ya maapin💚
SELESAI DIREVISI
Sepanjang perjalanannya, Ara hanya bisa menangis sesenggukan. Matanya menatap ke arah langit-langit yang perlahan mulai menampakkan cahaya jingga-nya.
Menandakan kalau sebentar lagi, matahari akan segera meninggalkan langit cerahnya dan menyisakan langit gelap. Di mana artinya, Ara harus pergi menemukan rumah itu.
Sekaligus menaruh risiko akan eksistensi Jisung. Ara pun tersadar, kalau ia memainkan permainan itu lebih awal atau lebih lambat, maka konsekuensinya akan seburuk ini.
"Kenapa gue lari, sih?" gerutu Ara dengan mata yang memerah.
"Tapi ... sakit juga dibentak Jeno begitu," gumam Ara sambil menarik napas dalam-dalam.
"ARA!"
deg
Ara segera mengangkat kepalanya, dan dilihatnya tiga kawannya itu sedang melambaikan tangan lalu mulai berlari kecil mendekatinya. Oh, tidak! Apa mereka akan pergi ke rumah Ara?
"K-kalian kenapa ke sini?" tanya Ara, yang ingat jelas kalau arah rumah ketiga kawannya itu tidak mengarah ke sini.
"Ya, kenapa lagi kalau bukan nerusin tugas komputer? Lagian, lo pakai acara gak masuk!" omel Ilisa, yang menyadari kesalahan pada wajah Ara.
"Loh ... lo kenapa? Mata lo merah begitu?" tanya Aileen yang ternyata lebih dahulu bertanya.
M-mati gue. Harus cari alasan, harus cari alasan, batin Ara yang dalam sekejap pun akhirnya menemukan alasan.
"Abis kena omel nyokap, yah, gue jalan-jalan buat nyegerin diri," jawab Ara dengan senyum yang dipaksakan.
"Haduh, emang nyokap lo tuh, ya," ucap Jeslyn sambil berdecak, "udah deh, ayo ke rumah lo. Kita harus ngerjain tugas komputer ini."
"K-ke rumah ... gue?" tanya Ara dengan mata membulat.
Jeno dan Jaemin masih ada di sana, juga Jisung yang sedang memudar! Tentu saja Ara tidak bisa membiarkan kawan-kawannya itu datang ke rumahnya atau bisa berbahaya!
"Besok aja, gimana? Kan hari libur, tuh," saran Ara.
"Ah, enggak. Kerjain bagian awalnya aja dulu, besok baru lanjut sisanya," kata Jeslyn dan langsung berjalan mendahului Ara.
Memang Ara tidak berlari terlalu jauh dari rumah, jadi hanya perlu beberapa langkah, maka Jeslyn sudah tiba di rumah Ara.
Ara buru-buru menyusul Jeslyn, juga disusul dua temannya yang lain. "Hei, hei! Kasih ke gue aja dulu tugasnya, gue yang ngerjain sendiri sebagai kompensasi karena gak masuk tadi!"
"Enggak, lo perlu diarahin. Gak usah rewel," sahut Jeslyn dan melirik Ara curiga, "atau ... jangan-jangan lo nyembunyiin orang di rumah lo, ya?"
"Hah?" Ara langsung mendelik karena pertanyaan Jeslyn yang tepat sasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Dating Doors || NCT
FanfictionBayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu? ➖ [15 +] It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose. . . . ㅡ - beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung - harap untuk tidak membawa s...