SELESAI DIREVISI
tok tok tok tok!
Semua yang ada di dalam asrama WayV tersentak kaget. Jam menunjukkan pukul setengah sembilan, mereka bisa pergi ke bandara sekarang, jika menurut perhitungan Winwin.
"Em ... Winwin, sama Hendery di asrama aja. Awasin mereka berdua, apa kek gitu," bisik Ten pada Hendery sebelum ia beranjak untuk membuka pintu.
"Oke," jawab Winwin yang menguping.
Hendery yang menebak jika yang mengetuk pintu itu adalah Kun, segera membuka pintu dan menyuruh Kun masuk. Pria itu melihat ke sekeliling, perhatiannya jatuh pada Yangyang dan Xiaojun yang sedang memandang mereka keheranan.
Kun segera menghampiri mereka. "Lo pada gak mau ke kamar? Tidur gitu? Udah malem."
"Pada mau ngapain, sih? Bang Kun juga mau ikut pergi?" tanya Xiaojun.
"Kalian mau ke mana? Buru-buru amat ...?" tanya Yangyang.
Kun menoleh ke arah teman-temannya yang memakai pakaian aneh dan tentunya tidak mencolok untuk menghindari kesadaran publik, kemudian kembali melihat ke arah Xiaojun dan Yangyang.
"Kita lagi ngincer sepatu baru buat Jeno, dia mau beliin Jaemin. Barang pasangan," jelas Kun asal.
"Ah ... ya. Bener, Jaemin lagi mau sepatu baru," jawab Jeno yang jelas mendengar pernyataan Kun. Kun hanya tersenyum manis sebagai sahutan untuk persetujuan Jeno.
...
Ara berdiri di dekat mobil yang Kun bilang adalah mobil yang akan mereka pakai untuk menjemput Taeyong di bandara. Mengejutkan sekali, ketika Ara hendak mengunci pintu rumahnya, Kun muncul di depan rumahnya.
Padahal pria itu sudah kembali menjadi idol, tetapi demi keamanan Taeyong, ia berani berbuat begitu. Akhirnya, di sinilah Ara, di basement gedung agensi untuk pergi bersama yang lain mencari Taeyong.
Begitu suara lift yang telah tiba terdengar, Ara menoleh dan mendapati empat orang berjalan mendekat ke arahnya. Seharusnya, itu mereka, 'kan?
Benar saja, karena sesosok yang Ara kenali itu cukup tidak asing. Jeno menepuk bahu Ara, membuat Ara sedikit terkejut.
"Jeno ...? Kenapa ikut?" tanya Ara.
"Gak apa-apa, gue juga kepengin bantu. Ayo, naik buruan. Ini udah malem, lo harus pulang sebentar lagi," kata Jeno.
"Kenapa gue diajak kalau gitu?" tanya Ara sambil memasuki mobil.
"Kita gak mungkin memunculkan diri gitu aja di bandara, di saat anak-anak NCT 127 yang lain juga hadir di sana," jawab Jeno dan duduk di sebelah Ara.
"Bayangin kalau ada fans yang sadar kita di sana? Ini dengan pergi ke sana aja sebenarnya udah berisiko besar," lanjut Jeno yang diangguki oleh Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Dating Doors || NCT
FanfictionBayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu? ➖ [15 +] It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose. . . . ㅡ - beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung - harap untuk tidak membawa s...