[ 2 ] ;ㅡNakamoto Yuta

2.3K 568 83
                                    

hei~ maaf ya double update-nya kemalaman :"D

seperti yang diketahui, aku habis kebingungan setengah mati karena aplikasi di ponsel gaada yang kebuka semua, atau nggak keluar sendiri. so, aku masih lagi patah hati.

btw, semoga pada suka ya~💕

SELESAI DIREVISI

SELESAI DIREVISI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... kenapa?"

Ara yang tentu kebingungan ditatap seperti itu pastinya bertanya, dan itu membuat Yuta agak kelabakan.

"Eh? Enggak, bukan apa-apa," jawab Yuta sambil menggeleng-geleng.

Ia berdiri dari duduknya, lalu membungkus Ara lagi dengan selimut lain. Ara yang diperlakukan begitu hanya bisa terdiam keheranan.

Yuta yang sudah berdiri di samping kasur, tampak terlihat bingung. Namun setelahnya ia tersenyum kecil.

"Air hangatnya udah jadi. Mau aku gendong ke sana?" tawar Yuta.

"Selimutnya apa enggak basah?" tanya Ara balik sambil menunjukkan dirinya yang sudah dibungkus sekitar 3 selimut.

Tatapan Yuta jatuh pada bibir Ara yang membiru. Hatinya terasa sakit tiba-tiba, jadilah ia melepas kemeja yang ia kenakan dan menaruhnya sembarang. Ia menaikkan temperatur ruangan hingga ruangan itu terasa sedikit lebih panas.

Ara mengerenyitkan dahi. "Ini kayaknya panas banget ...?"

"Nanti aku naikin, sekarang, aku gendong kamu ke kamar mandi." Yuta melepaskan dua selimut tebal dari tubuh Ara, lalu menggendong Ara menuju kamar mandi dalam kamar itu.

Setibanya di kamar mandi, Yuta mendudukkan Ara di atas westafel kamar mandi dan melepas selimut yang membungkus Ara barusan.

Kini di hadapan Yuta, Ara hanya memakai kemeja yang tipis dan basah kuyup.

"Aku berendam di situ?" tanya Ara sambil menunjuk bak mandi.

"Iya, itu air hangat. Kamu berendam aja di sana seperlunya, udah ada obatnya juga," kata Yuta sambil mengulurkan tangan.

"Kenapa?"

"Apanya yang kenapa? Turun sendiri dari sana, kamu enggak pakai apa-apa selain pakaian dalam sama kemeja, tau."

"Terus ...?"

"Kita enggak sedekat itu, jadi enggak usah aneh-aneh."

Ucapan Yuta mungkin terdengar sedikit kasar, tetapi telinganya berkata sebaliknya. Nampaknya ia tidak ingin membuat Ara lebih risih karena terlalu sering menggendongnya.

Ara hanya tersenyum kecil dan menarik tangan Yuta agar memeluk pinggangnga, sedangkan Ara memeluk leher Yuta agar turun dengan aman.

"Manja," ucap Yuta.

"Ke kamu aja kok," jawab Ara dan berjalan dengan pelan menuju bathtub.

Begitu Ara berada di dalam bathtub, Yuta menarik tirai berbahan plastik yang menutupi bathtub. Ia akan biarkan Ara berendam di sana dengan Yuta menunggunya sambil mengajaknya berbincang.

✔️Dating Doors || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang