halo halooo! coba tebak kita akan tamat berapa part lagi? XIXIXI
btw, sehat selalu, ya! jaga kesehatan loh ya guyss :D dan untuk kalian yang butuh semangat; ingat! ini bukan akhir dari segalanya karena bisa jadi ini adalah permulaannya! gak ada hal yang terjadi untuk menjatuhkan kamu, tapi untuk membuat kamu jadi lebih baik!
semangat untuk kita! ganbatte minnaaaa!!!
SELESAI DIREVISI
"Eh, itu ... hehe, iya-iya. Maaf, habis aku gak ketemu pas nyariin kamu tadi," jawab Ara dengan cengiran yang diharapkan dapat meluluhkan Doyoung.
Sayangnya, tampaknya itu tidak bekerja, karena saat ini Doyoung malah memandangi Ara dengan datar. Cukup lama dipandangi seperti itu, seolah Ara diminta untuk menyadari kesalahannya.
Akhirnya Ara menggenggam kembali tangan Doyoung yang menahannya barusan.
"Aku minta maaf, ya?" kata Ara.
"Maaf kenapa?"
"Karena ... udah tinggalin kamu," kata Ara. Dan ternyata bekerja! Doyoung pun jadi menghela napasnya dan memandang Ara dengan tatapan yang lebih lembut.
Ara tentu jadi semangat untuk meminta izin pada Doyoung agar diperbolehkan menyebrang dan menghampiri rumah itu.
"Oke, sekarang aku mau minta izin sama keㅡ"
"Izin apa? Ke mana? Mau apa? Ketemu siapa? Sekarang? Harus, hah? Aku perlu ikut apa enggak? Kalau enggak, kenapa enggak? Apa?"
Ara hening sesaat karena pertanyaan dari Doyoung yang bertubi-tubi. Ara tertawa kecil untuk menghibur Doyoung, lalu tangannya menunjuk rumah tua di seberang jalan.
"Aku mau ke sana, Doy," kata Ara dengan senyum tipis.
"Gak boleh, aku harus posting foto hari ini. Ada konsep feed baru sama beberapa pakaian yang mau aku pamerin, kamu gak boleh ke mana-mana." Doyoung langsung menarik Ara setelah membalik badannya.
"Eh? Aduh, bentar aja kok!" kata Ara yang sangat ingin tahu apakah ia bisa menaikinya atau tidak, jadi ia menarik Doyoung balik.
Merasa Ara tak lagi mendengarkannya, Doyoung menarik Ara lagi dengan cukup tenaga dan berjalan ke arah yang berlawanan dari trotoar tempat Ara berdiri tadi.
"Bentar aja, please!" pinta Ara sambil berusaha melepas genggaman tangan Doyoung.
Doyoung langsung berbalik sambil meregangkan genggaman tangannya, saat itulah Ara memberikan cengirannya untuk berterimakasih.
Jadilah ia kembali membalik badannya untuk pergi ke trotoar itu, tetapi ....
"D-Doyoung?! Turunin gak?! Apaan sih, hei! Malu-maluin!" seru Ara sambil memukuli punggung Doyoung.
Yap, saat ini Doyoung membawa Ara dengan menggendong Ara di pundaknya dan berjalan dengan wajah datar. Tentu saja pandangan orang-orang jadi keheranan dengan pemandangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Dating Doors || NCT
FanfictionBayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu? ➖ [15 +] It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose. . . . ㅡ - beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung - harap untuk tidak membawa s...