aloo~!
buat yang nanya author kemana kagak apdet apdet, author tuh ngambil cuti nulis cerita :"^
sekarang keknya dah bae bae aja. oke, enjoyy
SELESAI DIREVISI
Ara memandang Winwin dengan pandangan kesal, tetapi Winwin tetap memberinya senyum polos itu. Akhirnya Ara menghela napas malas.
Secara tak terduga, Winwin pun menarik dagu Ara, memaksa Ara untuk menatap mata Winwin. Ara pun mengerjap-ngerjap kaget, tentu saja heran dengan perlakuan Winwin.
"Pacar kamu bikin kamu sedih lagi, ya?" tanya Winwin, lagi-lagi membuat Ara heran.
Aku punya pacar? Loh, terus gimana biar bisa dicium Winwin, dong? Yah!
"Hah, kenapa sih kamu pacaran sama cowok yang bisanya nyakitin pacarnya kayak begitu?" omel Winwin, dan duduk sambil memangku kaki Ara.
Kepalanya pun lagi-lagi menoleh ke arah Ara, tatapan matanya pun cukup tajam, membuat omelan Ara tadi menciut.
Galak coi. Atut.
"Kan aku udah pernah bilang, aku paling gak suka lihat kamu nangis karena dia. Cowok brengsek kayak begitu mana pantes buat kamu tangisin?" omel Winwin.
Tentu saja seketika membuat Ara takut, tetapi secara bersamaan membuat Ara terharu.
"Kali ini apa? Cowok kamu pergi sama cewe lain?" tanyanya.
"Hah?" Ara menatap Winwin terkejut. Sepertinya Winwin tahu banyak tentang pacar Ara ini.
Winwin pun memandang Ara dalam-dalam. "Cowok kamu itu brengsek kaya gitu, masih dipertahanin juga?"
Ara hanya bisa terdiam, memandangi Winwin. Tentu ia tak tahu harus merespon bagaimana, karena sepertinya Winwin pun tidak ingin dibantah.
Kembali, Winwin fokus untuk membersihkan luka Ara yang ternyata lecet itu.
"Ini peringatan terakhir."
Tiba-tiba Winwin berkata seperti itu, memandang Ara penuh ketegasan. Ara pun hanya bisa memandang Winwin, sambil berkali-kali dalam hatinya memuji ketampanan Winwin.
"Putusin dia, dan pacaran sama aku."
DEG!
Ini ... ini Winwin lagi nembak gue? Apa gimana? batin Ara sambil memandang Winwin dengan mata membulat kaget.
Berbeda dengan Winwin yang memandang Ara dengan tatapan garang itu. Ara hanya bisa tersenyum kikuk sambil menggruk tengkuknya.
"Jawab," kata Winwin, lagi-lagi dengan suara tegas.
Ara pun mengangguk dengan semangat. "Jadi pacar kamulah!"
doeng
Winwin tiba-tiba membelalak, seperti terkejut mendengar jawaban Ara. Tentu Ara semakin heran karena Winwin yang berekspresi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Dating Doors || NCT
FanfictionBayangkan, apa yang terjadi kalau dating doors benar-benar terjadi dan dialami olehmu? ➖ [15 +] It's not a happiness, it's a curse. Prepare to break it and lose. . . . ㅡ - beberapa topik cerita mungkin akan menyinggung - harap untuk tidak membawa s...