[ 2 ] ;ㅡLee Jeno

6.8K 1K 63
                                    

SELESAI DIREVISI

semoga suka dengan versi ini! enjoy and leave vote with comment! :D

semoga suka dengan versi ini! enjoy and leave vote with comment! :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen, itu yang di belakang ... ngejar kita, ya?" tanya Ara, memastikan apakah benar saat ini mereka sedang dalam pengejaran dan berusaha 'kabur' dari itu.

"Benar sekali, sayang," jawab Jeno yang membuat Ara berdebar sendiri.

"Kenapa mereka ngejar kita?"

"Karena mereka disuruh ayah buat nangkep aku,"

Dugaan Ara benar, ia benar-benar masuk ke dalam dunia dalam dating doors itu. Ia sedang mengalaminya saat ini. Meski dilanda ragam pertanyaan, Ara tetap tak bisa temukan jawabannya.

Ia hanya berharap akan bisa kembali seperti kemarin lagi. Dan semoga saja semuanya juga kembali seperti semula. Karena Ara belum menemukan solusi ataupun jawaban atas apa yang ia hadapi saat ini.

Jeno berhenti di sebuah dermaga, kemudian menaiki sebuah boat yang cukup mewah, lalu bersembunyi bersama Ara di sana. Ia menaruh Ara di balik sebuah dinding, dan Jeno berjongkok tepat di depan Ara.

Jarak mereka benar-benar tipis sekali. Bahkan, Ara yakin Jeno mampu mendengar debaran jantungnya yang luar biasa itu.

"Sssh ...." Jeno menaruh telunjuknya di jari. Sepertinya ia bermaksud mendiamkan debaran jantung Ara yang terdengar jelas.

Ara hanya mengangguk-angguk dengan malu, sedangkan Jeno tertawa kecil tanpa suara. Tak lama, terdengar suara derap langkah mendekat dan terhenti tak jauh dari mereka.

"Saya benar-benar melihatnya berlari ke arah sini, tuan!"

"Ah, kalian tak bisa dipercaya, CEPAT CARI! ATAU KALIAN SEGERA DIPECAT!"

Suara langkah kaki itu terdengar menjauh. Jeno mengusap-usap kepala Ara dan berdiri dengan perlahan sambil melihat situasi di luar boat. Setelah dirasa aman, Jeno mendekati pintu boat untuk menutupnya.

Siapa sangka kalau suaranya bisa sebesar itu?

blam!

Jeno sempat tersentak saat mendengar suara kencang yang ditimbulkan oleh pintu. Ia kembali mengintip dari jendela, lalu bernapas lega karena tak ada siapapun yang datang kembali.

Setelahnya, Jeno membalik badannya dan mengeluarkan senter dari sakunya. Ia menyenter bagian laci kapal, dan ternyata menemukan sebuah kotak P3K di dekat sofa di dekat laci itu.

"Tunggu di sini sebentar, kita bakal kabur, oke?" kata Jeno yang hanya Ara angguki.

Jeno pun mengeluarkan ponsel jadulnya, dan menghubungi seseorang entah siapa. Ara tahu kenapa ponsel Jeno seperti itu, mungkin ia memang benar-benar akan kabur.

"Hai, gue perlu bantuan. Tolong anter gue ke pulau," ujar Jeno dengan suara pelan.

Mendapat jawaban yang kurang meyakinkan, Jeno menghela napasnya. "Gue bakal kabur sama pacar gue, dan gue harap lo bisa bantu."

✔️Dating Doors || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang