Sore ini Gracia mengajak Chika ke taman. Mereka gabut karena ditinggal Shani dan Christy pergi berbelanja bulanan. Awalnya Gracia juga harus ikut, tapi ternyata Chika menolak untuk ikut dan melancarkan aksi ngambeknya.
Gracia menggendong Chika di punggungnya. Chika terlihat sangat senang, bahkan dia bernyanyi kecil. Entah bernyanyi apa, Gracia sendiri tidak tau. Tiba-tiba saja Chika berteriak dan meminta turun dari gendongan Gracia.
"Kak Vivi!!" Teriak Chika saat melihat Vivi sedang bersama Amel, ibunya.
"Hay Chika." Sapa Vivi.
"Kak Vivi ayo main!" Ajak Chika bersemangat.
"Yuk!!" Vivi menggandeng tangan Chika menuju ke ayunan yang ada di taman.
"Hay Mel." Sapa Gracia.
"Halo Gre. Akrab banget dah anak gue sama anak lo." Kekeh Amel.
"Ya gimana, udah temen dari bayi. Tetanggaan sih kita." Jawab Gracia.
Mereka pun duduk di kursi taman sambil mengobrol, memperhatikan anak mereka yang sedang bermain ayunan bersama.
***
Shani masuk ke dalam rumahnya yang terasa sepi. Shani mencari-cari Gracia tapi tidak menemukannya. Shani mengambil hp dan menelepon suaminya yang suka pergi tanpa izin itu.
"Halo Ge. Kamu dimana?" Tanya Shani.
"Aku di taman, nemenin Chika main." Jawab Gracia.
"Pulang ih, Chika belum makan." Ucap Shani.
"Iya aku pulang sekarang. Chika ayo pulang." Terdengar teriakan Gracia memanggil Chika.
"Ada-ada aja suamiku ini." Kekeh Shani lalu memutus sambungan telepon.
Gracia menghampiri Chika dan mengajaknya untuk segera pulang. Awalnya Chika tidak mau karena masih ingin bermain bersama Vivi, tapi setelah Vivi berjanji akan mengajaknya bermain besok, Chika mau pulang.
***
Hari ini Gracia pulang lebih awal karena memang pekerjaannya sudah selesai. Waktu masih menunjukkan pukul setengah 6 sore, Gracia melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah. Saat sedang asik bernyanyi kecil, ada seorang anak kecil menyebrang tiba-tiba.
Gracia mengerem mendadak membuat kepalanya terbentur setir walaupun tidak terlalu keras. Dengan panik Gracia keluar dari mobil karena takut menabrak anak itu. Beruntung anak itu tidak tertabrak, tapi tubuhnya penuh dengan luka-luka.
"Dek, kamu gapapa?" Tanya Gracia khawatir.
Anak kecil itu bangun dan menjauh dari Gracia. Wajahnya memancarkan ketakutan yang luar biasa. Gracia heran dan mencoba memegang tangan anak itu.
"Lepas!! Jangan culik aku!!" Teriak anak itu sambil menangis.
Gracia bertambah heran.
"Dek, aku bukan penculik. Kamu luka-luka, aku bawa ke rumah sakit ya?" Tanya Gracia.
Anak itu menggeleng cepat, dia mencoba melepaskan diri dari Gracia. Sayangnya Gracia tidak melepaskan anak itu, dia menggendong anak itu dan membawanya ke mobil. Lelah memberontak, anak itu seperti pasrah akan dibawa kemana pun juga.
Gracia membawa anak itu ke rumah sakit terdekat. Anak itu pasrah dalam gendongan Gracia, sampai di UGD, anak itu segera ditangani oleh dokter. Gracia menunggu, mau mengabari Shani tapi hpnya tertinggal di mobil.
"Keluarga pasien?" Tanya dokter yang baru saja keluar.
"Bukan, tadi saya hampir menabrak anak itu di jalan. Karena tubuhnya luka-luka maka saya bawa kesini." Jawab Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...