Gracia menepuk pundak Shani yang sedang melamun, Shani sedikit kaget dengan tepukan Gracia dan langsung menoleh menatap Gracia.
" gapain ngelamun? mikirin siapa sih?" Gracia mengerutkan dahi.
"Aku cuma mikir kamu kok bisa sih ngurus perusahaan sambil sekolah." Jawab Shani.
"Aku emang udah dilatih sama papa sejak lama jadi akhirnya terbiasa juga." Jelas Gracia.
Shani hanya mengangguk, Gracia mematikan laptop nya dan duduk disamping Shani. tiba-tiba Gracia tidur di pangkuan Shani.
"Kalau mau tidur di kasur aja sekalian Ge." Ucap Shani sambil mengelus rambut Gracia.
"Lah ini kan emang di kasur." Ya karena Shani dan Gracia tadi emang duduk di tepi ranjang.
"Maksudnya nggak usah tidur di pangkuan aku juga." Shani mendengus kesal.
"Bentar aja ci, Gege capek." Gracia memejamkan mata dan memeluk perut Shani.
Akhirnya Shani mengalah dan mengelus lembut rambut Gracia. Shani merasa kagum dengan Gracia yang tetap ceria dan aktif walaupun sebenarnya keadaannya sangat lelah. Ini pertama kalinya sini menjumpai orang hebat seperti Gracia. Desiran aneh dan detak jantung yang tak normal terkadang terjadi saat bersama dengan seorang Shania Gracia. Seperti saat ini, jantung Shani sedikit berulah.
Nafas Gracia mulai teratur menandakan bahwa Gracia sudah tertidur.
"Lha cepet banget tidurnya." gumam Shani.
Shani membaringkan Gracia dengan perlahan supaya Gadis itu tidak bangun. saat Shani ingin keluar dari kamar Gracia, Shani melihat catatan Gracia 'meeting pukul jam 19.00' . Shani membaca catatan tersebut. Shani melirik jam tangannya jam 16.00. Shani pun berinisiatif untuk memasang alarm untuk Gracia, supaya nanti Gracia tidak telat. Shani mengambil hp Gracia yang terletak di nakas samping tempat tidur. Shani menghela nafas panjang ketika melihat Hp Gracia dengan baterai yang tinggal 4%.
"Dasar Gracia." Gumam Shani.
Shani pun Menyetel alarm dengan HPnya dan meletakkannya di nakas lalu mencharge hp Gracia. Shani keluar dari kamar Gracia dan kembali ke kamarnya dengan sangat perlahan lahan.
Jam 18.15
Alarm dari HP Shani berbunyi dan langsung membangunkan Gracia.
"Astaga Meeting gue!" Gracia melihat jam dan bernafas lega. Gracia Mematikan alarm tanpa memeriksa itu HP siapa.
Gracia memasukkan HP tadi ke tasnya dan menyiapkan Berkas berkas bahan meeting. Setelah semuanya selesai Gracia bergegas mandi.
Skiip
Setelah siap, Gracia melihat HP nya sedang di charge.
"Lah terus itu tadi HP siapa?" Batin Gracia, "Bodo amat lah."
Gracia mengambil hp nya dan kunci motor lalu pergi menuju kantornya.
Selesai meeting
Gracia menghela nafas lelah sambil meregangkan otot-otot tubuhnya. Gracia mendengar dering telepon miliknya dan langsung mengangkatnya.
"Kak Shania?VC?" Gracia mengerutkan dahinya, tapi tetap menerimanya.
Gracia terkejut ketika wajah yang muncul di layar HP nya bukan Shania melainkan Shani.
"Lha kok cici?" Heran Gracia.
"Emang kenapa? nggak Boleh aku VC kamu ya?" Shani bertanya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Bukan gitu Cici, Kenapa nggak pakai HP cici sendiri? kan cici juga punya HP." Gracia tersenyum manis.
"HP aku kan ada di kamu gege" Shani menepuk jidat.
"Oh berarti yang tadi itu HP nya Cici?" Gracia mengambil sebuah HP di tasnya dan menunjukkannya ke Shani
"Yang ini bukan?" tanya Gracia.
"Iya, itu HP aku tadi aku lihat catatan kamu ada meeting jam 7. aku niatnya pasangin alarm pakai HP kamu tapi Baterainya tinggal 4%, Jadinya pakai HP aku deh." Jelas Shani.
"Makasih Cici, jadi makin sayang deh." Ucap Gracia dengan suara yang di lucu-lucu kan.
"Bos!" Gracia langsung berjengit kaget.
"Astaga dragoon. Kak Saktia!!! Ketuk pintu dulu napa?!!" Gracia berteriak kepada Saktia yang tiba-tiba masuk.
"Siapa Ge?" Tanya Shani.
"Kak Saktia ci. Udah dulu ya ci. Nanti ngobrol lagi." Gracia melambaikan tangan kpd Shani.
"Iya Ge. Jangan pulang malem-malem." Shani memutus sambungan VC.
"Bos ini ada hasil meeting yg udah direvisi, terus..........." Saktia menjelaskan.
"Oke. Selanjutnya kasih ke kak Lidya supaya diperiksa terlebih dahulu." Gracia menyerahkan kembali berkas yg dibawa Saktia.
"Siap bos. Oh iya bos, tadi yg nelpon siapa?" Tanya Saktia.
"Adeknya pacar lu." jawab Gracia.
"Adeknya Shania?" Tanya Saktia lagi.
"Pacar lu siapa lagi?!" Gracia mendengus.
"Waah calon adek ipar ternyata. Pacar lu ya Gre?" Saktia tersenyum jahil.
"Calon pacar." Gracia berkata yakin.
"Pepet terus Gre. Besok jadiannya gue bantu deh." Saktia bersemangat.
"No! Jangan langsung jadian, deketin terus buat dia nyaman temenan sama gue, baru tembak." Gracia menjelaskan rencananya.
"Waduh mantap banget rencana lu ternyata." Saktia geleng-geleng kepala.
"Iya dong, Gracia!" Gracia tertawa.
"Btw gimana hubungan lo sama kak Shania?" Tanya Gracia.
"Aman, jaya dan tanpa pertengkaran." Saktia tersenyum bangga.
"Langgeng terus ya kak, jangan lupa besok traktir gitu." Gracia menaik turunkan alisnya.
"Bosnya siapa yang nyuruh traktir siapa." Saktia memutar bola matanya malas.
Gracia tertawa.
Selesai dengan semua urusannya, Gracia pulang cukup larut malam. Kali ini Gracia pulang menggunakan mobilnya yang memang sudah tersedia di kantor. Alasannya karena dingin jadi Gracia malas naik motor.
Sampai di apartemen
Gracia berjalan tanpa semangat menuju kamarnya, baru akan membuka pintu dering ponsel membuatnya menunda membuka pintu.
"Halo." Gracia menyapa.
"Gre, aku boleh tidur sama kamu nggak malam ini, kak Shania lagi nginep di rumah temennya." Ucap seseorang di seberang telepon dan itu adalah Shani.
"Ya udah ayuk, aku juga masih di depan kamar nih." jawab Gracia.
"Oke Gre, tunggu bentar" Shani memutus sambungan telepon.
Shani langsung keluar kamar dan melihat Gracia dengan muka lelah.
"Kamu gapap Gre?" Tanya Shani khawatir.
"Tenang aja ci, gege strong kok." Gracia tersenyum.
Walaupun sebenarnya Gracia sangat2 lelah..
Walaupun sebenarnya Shani sangat khawatir walau Gracia tersenyum.
Walaupun akhirnya...
TBC
Lumayan pendek? Iya karena gue lagi males.
Besok2 panjang deh. 1k word lah minimal 😁
Okee👌👌
Sorry for typo
SEE YOU NEXT PART!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Fiksi RemajaCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...