Part 10. Khawatirnya Shani

10.7K 616 11
                                    

Shani berteriak ketika ada yg memeluknya dari belakang. Sedangkan si pelaku malah cekikikan melihat respon Shani.

"Ternyata kamu kalau teriak kenceng banget ya ci. Hahaha." Pelaku alias Gracia tertawa.

"Harus banget ngagetin ya Ge?" Tanya Shani datar.

"Nggak sih, tapi pengen aja gitu bikin kamu kaget. Btw masak apa Ci?" Tanya Gracia sambil tetap memeluk Shani.

"Nasi goreng, kamu laper?" Gracia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ya udah tunggu di meja makan aja sana. Jangan ganggu aku masak." Ucap shani.

"Iya, ciciku tersayang." Gracia mengecup cepat pipi Shani lalu kabur ke meja makan.

Shani membawa 2 piring ke meja makan dimana Gracia menunggunya. matap Gracia langsung berbinar ketika melihat nasi goreng yang Dimasak Shani.

*tanggal 5 Oktober 2015

Shani merasa jika Gracia akhir2 ini sedikit mengacuhkannnya. Shani sendiri tidak tau apa penyebabnya, Gracia juga mulai sangat sibuk dengan urusan kantornya.

Hari ini ulang tahun Shani, Shani pikir Gracia akan ingat dan sedikit lebih peduli kepadanya. Tapi nyatanya tidak. Gracia malah pamit untuk pergi di hari Sabtu yang sangat dinantikan oleh Shani. Shani sendiri hanya bisa tersenyum miris melihat Gracia yang sudah tidak peduli kepadanya.

Pagi ini Shani tidak menemukan Gracia dimana pun. Yang Shani temukan hanya sepucuk surat yang Gracia tulis yang isinya bahwa Gracia tidak pulang hari ini. Shani menghela nafas panjang, Gracia benar2 lupa pikirnya.

Sampai malam hari Shani tidak melakukan apapun kecuali memandang hpnya berharap ada pesan dari Gracia. Ternyata benar2 tidak ada. Pukul 7 malam Shani mendapat sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Isi pesannya benar2 membuat Shani panik setengah mati.

Shani Indira

Kamu pasti tau dengan seorang Shania Gracia bukan? Orang yang istimewa untukmu dan selalu terlihat kuat untukmu kini tak berdaya di hadapanku. Aku bisa saja membunuhnya Sekarang, tapi aku menunggu kedatanganmu Shani Indira. Kutunggu kau di taman ***** Sekarang.

S. M. L

Shani segera memesan ojek Online dan langsung menyambar jaketnya. Shani tidak ingin Gracia kenapa-napa. Dalam hati Shani terus berdoa agar Gracia selamat.

Sampai di taman yang gelap itu, Shani langsung mencari keberadaan Gracia. Shani melangkah dengan sebersit rasa takut di hatinya, tapi rasa itu dikalahkan dengan kekhawatirannya kepada kekasihnya itu.

Ketika Shani sampai di tengah taman dia dikejutkan dengan lampu yang tiba-tiba menyala dan kembang api meledak di udara. Shani menutup mulutnya ketika melihat orang tuanya, orang tua Gracia dan beberapa teman Gracia menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Yang membuat Shani lebih terkejut adalah Gracia yang membawa kue ulang tahun dengan lilin berbentuk angka 17 berjalan ke arahnya.

"Happy Birthday ci Shani. Make a wish dulu lalu tiup lilinnya." Gracia tersenyum, senyum yang jarang Shani lihat akhir2 ini.

Shani berdoa lalu meniup lilinnya dan semua orang bertepuk tangan. Gracia menyerahkan kue yg dibawanya ke Anin yang ada di sebelahnya. Lalu Gracia menggenggam tangan Shani.

"Maaf ya ci, akhir2 ini aku sibuk banget. Maaf udah bikin kamu khawatir Hari ini. Maaf juga belum bisa jadi pacar yang baik dan mungkin bisa kamu harapin. Tapi aku berterima kasih karena kamu udah mau jadi pacar aku yg sebenarnya biasa biasa aja ini." Gracia menatap Shani.

"Nggak perlu minta maaf Ge, karena bagi aku kamu adalah pacar terbaikku selama ini." Shani memeluk Gracia dan tak terasa air matanya mengalir sejak tadi.

"Ekhem.. yang jomblo harap menyingkirkan diri. Ditakutkan terjadi hal yang dinamakan baper. Yang mau menyingkir dipersilakan." Ucap seorang laki-laki sambil menendang kaki samping Gracia.

Gracia melepaskan pelukan Shani lalu menoyor laki-laki yang menendang kakinya tadi.

"Adek durhaka emang, ganggu orang pacaran aja sih lu! Sana pacaran sama pacar lu sendiri!" Gracia misuh2.

"Adek apaan! Kita kembar lagipula cuma lewat 3 menit doang." Protes laki-laki yg mengaku kembaran Gracia.

"Wahai Samuel Gracio Putra, 3 menit itu waktu yang berharga asal kau tau saja." Gracia menatap tajam Gracio.

"Iya2 terserah kakak, Gio nggak akan menang debat lawan kakak tuh." Gio menyerah.

"Oh iya Gre, yang kirim pesan ancaman tadi siapa ya?" Tanya Shani.

"Tadi ada inisial S. M. L nya kan?" Shani mengangguk.

"Lha itu nama kembaran gue si Samuel. Pake hp dia juga tadi." Jelas Gracia.

"Kamu paling pinter kalau masalah buat aku khawatir Gre." Shani cemberut lalu mencubit pinggang Gracia.

"Ide gue tuh kak." Gio tiba-tiba ikutan nyaut.

"Jadi lu yang udah bikin gue takut setengah mati, sini lu!" Shani mencubit pinggang Gio dan memelintirnya.

"Aaaa... kakak pacar lu ganas banget sumpah." Gio mengelus pinggang bekas cubitan Shani.

"Mampus lu." Gracia tertawa puas.

Orang tua Gracia dan Shani menghampiri Gracia, Gio dan Shani yang sedang bercanda.

"Dek ada Vienny tuh, kamu nggak usah gangguin kakak kamu pacaran." Ucap Keynal pada Gio.

"Siap pi." Gio langsung kabur untuk menemui pacar tercintanya.

"Waduuh udah makin nempel aja nih?" Goda Natio pada anaknya.

"Nggak ketauan dulunya kalem ya pa?" Timpal Dira mama Shani.

"Papi sama Mami apaan sih?" Wajah Shani bersemu merah.

"Ciieee pacarku bisa malu juga nieh." Gracia ikutan menggoda Shani.

"Ngomong-ngomong kamu jadi kuliah di luar negeri Gre?" Tanya Natio.

"Nggak jadi mas, nggak mau Gre nya." Jawab Keynal.

"Kenapa nggak mau Gre." Tanya Natio lagi.

"Pengen ngurus perusahaan papa yang di Indonesia aja, lebih gampang. Hehehe." Gracia nyengir.

"Tapi inget Gre, 4 bulan di Amerika." Keynal menunjukkan 4 jarinya.

"2 bulan aja dong pa." Rengek Gracia.

"Apanya yang 4 bulan Gre?" Tanya Shani.

"Setelah lulus SMA aku nggak kuliah tapi langsung kerja. Tapi aku harus ke Amerika selama 4 bulan biar lebih berpengalaman." Jelas Gracia.

"Nggak rela aku Gre. "Ucap Shani dengan wajah melasnya.

"Emang, waktu 4 bulan bukan waktu yg sebentar. Tapi, aku akan selalu jaga hati aku buat kamu dan akupun meminta hal yang sama dari kamu." Gracia meminta pengertian Shani.

"Iya, tapi awas aja kamu macem-macem disana, pulang langsung tak hajar kamu Ge." Shani mengepalkan tangannya di depan muka Gracia.

"Mamiii!! Ci Shani makin ganas sama Gege mi." Gracia kabur dan bersembunyi dibalik tubuh maminya.

"Ternyata anak mami yg sering ngirim surat panggilan orang tua gara2 berantem ini takut sama pacarnya." Veranda tertawa.

"Mami nggak usah ikutan ngeledek Gege." Gracia semakin cemberut.

Mereka semua tertawa melihat tingkah Gracia yang selalu alay ataupun konyol.

Sampai seseorang datang dan merusak suasana...







TBC

Ada yang masih nungguin??
Kalau iya, gue bakal up lagi Minggu depan. Gmn??
Tapiiii tetep ada syaratnya🤣🤣

Nungguin vote sampai 45 ya readers...

Makanya jangan lupa untuk pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah!

See you next part!!!

 YOU ARE MY LIFE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang