Part 11. Lupa

9.1K 570 12
                                    

Siapa lagi yang datang dan merusak suasana kecuali Gio. Dia datang dengan santainya lalu mengatakan.

"Ketawa kok nggak ngajak-ngajak sih." Ucap Gio dengan watadosnya.

"Ganggu aja sih lu, minggir aja sono." Gracia menoyor kepala kembarannya itu.

"Mami Kak Gre sekarang suka toyor kepala adek mi." Adu Gio pada Veranda.

"Salah siapa gangguin kakak kamu." Jawab Veranda dan langsung membuat Gio memasang wajah kesal.

"Sayang nggak mau belain aku gitu?" Tanya Gio pada pacarnya, Vienny.

"Idiih, ogah banget aku belain kamu." Jawaban yg membuat Gio semakin menekuk wajahnya.

"Udah2 berantemnya. Sekarang kita semua pulang, udah malem ini." Lerai Keynal.

"Gracia sama Shani pulang ke apartemen??" Tanya Dira.

"Aku ngikut Shani aja deh, gimana Shan??" Gracia menoleh ke arah Shani yg ada di sampingnya.

"Ke apartemen aja deh ma. Biar nggak ada yg ganggu Shani berduaan sama Gege." Shani nyengir.

"Ya udah ayuk kita pulang." Ajak Gio.

Mereka semua masuk ke kendaraan masing-masing dan pulang ke rumah masing-masing. Di dalam mobil Gracia meregangkan otot2nya sebelum menyetir.

"Capek Ge?" Tanya Shani.

"Buat kamu apasih yang bikin capek." Gracia membelai rambut Shani.

"Makasih ya Ge." Shani tersenyum yang membuat Gracia langsung gesrek.

"Aaaa.. pacarku jangan senyum, pusing aku liatnya." Gracia memeluk Shani.

"Apaan sih Ge. Udah ayo pulang, ngantuk pengen cepet tidur." Ucap Shani.

"Siap bosku." Gracia menjalankan mobilnya menuju apartemen.

Sampai di apartemen Gracia dan Shani langsung membersihkan diri lalu berganti dengan piyama. Shani memeluk Gracia yang baru saja naik ke ranjang.

"Ge, harus banget ya kamu ke Amerika?" Tanya Shani sedih.
Gracia tersenyum lalu menatap Shani. "Shan, aku ke Amerika juga buat latihan ngurus perusahaan. Aku juga pengen mandiri dan saat kita nikah nanti aku bisa pake uang aku sendiri."

"Takut kangen kamu." Shani mengeratkan pelukannya.

"Kan bisa VC sama telponan." Gracia membelai rambut Shani.

"Rasanya beda." Gracia hanya bisa menghela nafas pelan.

"Eh iya Ge, kamu kan nggak bisa bahasa Jawa nih." Shani tersenyum jahil.

"Nggak terlalu bisa lebih tepatnya." Gracia membenarkan ucapan Shani.

"Aku ada syarat buat kamu nih." Shani duduk di ranjang diikuti Gracia.

"Apa?" Tanya Gracia heran, dalam hatinya dia was-was dengan syarat Shani.

"Kalau nyanyi lagu bahasa Indonesia sama  Inggris kan udah biasa, kamu nyanyi dong lagu berbahasa Jawa. Nanti aku bakal coba ikhlasin kamu ke Amerika." Shani menaik turunkan alisnya.

"Kamu kira aku nggak bisa apa? Kamu salah besar Shani." Gracia tertawa penuh kemenangan. "Aku udah hafal satu lagu berbahasa Jawa yg emang niatnya bakal aku nyanyiin buat kamu suatu hari nanti." Lanjut Gracia.

"Coba dong Ge, pengen denger aku." Shani sepertinya ragu dengan Gracia.

"Ekhem... ekhem.." pemanasan.

"Dengerin ya Shan, judulnya Rembulan ing Wengi." Gracia tersenyum senang.

Nb:yg didalam kurung nanti itu terjemahannya

 YOU ARE MY LIFE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang