"Silahkan duduk Gracia." Gracia pun duduk di bangku yang sudah ada.
Lalu mereka sedikit mengobrol ringan dan bu Melody menjelaskan tentang sekolah yang akan ditempati oleh Gracia. Selain itu, bu Melody juga memberitahu kelas yang akan ditempati Gracia. Kelas XI MIPA 4
Selesai berbincang-bincang Gracia pamit kepada bu Melody. Lalu Gracia menuju ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Setelah memesan makanan dia mengamati kondisi kantin yang cukup sepi. Hal ini dikarenakan bel pulang sekolah belum berbunyi.
Gracia kembali berkeliling sekalian mencari ruang kelas yang akan ditempatinya. Setelah menemukan kelasnya dia mendapati suatu fakta bahwa kelasnya berada jauh dengan kantin tetapi dekat dengan taman belakang.
Gracia pergi ke taman belakang, sekalian melepas lelah. Tak berselang lama, bel pulang berbunyi. Gracia masih setia memejamkan matanya. Dia tidak ingin segera pulang karena pasti suasana masih ramai.
Setelah 30 menit, Gracia beranjak dari duduknya dan menuju ke parkiran, tujuannya adalah pulang ke apartemen untuk menemui kasur tercinta. Dia benar-benar mengantuk.
Tetapi ketika di parkiran dia melihat segerombolan murid yang sepertinya sedang melihat sesuatu. Awalnya Gracia tidak peduli, tetapi akhirnya dia penasaran dan memutuskan untuk melihat.
Gracia sedikit menerobos, Gracia terkejut melihat seorang siswi yang duduk menyembunyikan wajah di lututnya dengan baju yang basah kuyup.
Gracia yang paling tidak suka dengan pembullyan segera membubarkan siswa siswi yang melihat siswi tadi. Setelah mereka semua bubar, Gracia segera melepaskan jaketnya lalu membantu siswi tadi berdiri dan memakaikan jaketnya.
"Kamu gapapa?" tanya Gracia.
"A-aku gapapa kok. Makasih udah nolongin." siswi itu masih menangis.
"Nama kamu siapa?"
"Shani."
Gracia mendekat dan Shani tiba-tiba memeluk Gracia lalu menumpahkan tangisannya. Gracia sedikit terkejut tapi segera mengendalikan diri. Gracia membalas pelukan Shani dan menunggu hingga dia berhenti menangis.
Lalu terlihat seorang perempuan yang berlari ke arah mereka. Setelah sampai di depan Gracia, dia menepuk pundak Shani. Shani sedikit melepaskan pelukannya dan segera pindah memeluk perempuan tadi.
"Kakak!!" Shani menangis lagi di pelukan orang yang dipanggil kakak tadi.
"Makasih ya kamu udah nolongin adek aku. Kenalin namaku Shania." Shania mengulurkan tangannya.
"Namanya sama kayak nama depanku. Namaku Gracia kak." Gracia membalas uluran tangan Shania.
"Udah kalik dek, nggak malu apa diliatin Gracia." Shani pun melepas pelukannya dan menghapus air matanya.
"Gracia, kakak belum pernah liat kamu disini."
"Aku anak baru. Hari ini baru ngumpulin berkas terus besok baru mulai masuk." Jelas Gracia.
"Pantesan. Ya udah Gre kakak sama Shani mau pulang dulu." Pamit Shania.
"Ya." Gracia menjawab singkat sebelum pergi mengambil motornya.
Sebelum pulang Gracia menyempatkan diri menuju ke perusahaan papanya. Niatnya adalah memberi tau para karyawan untuk menyembunyikan identitas Gracia dari calon teman-temannya.
Sampai di perusahaan
Gracia menyapa dengan ramah beberapa karyawan yang menyapanya. Gracia memberi taukan untuk para karyawan tidak memanggil dirinya Bu. Kalau mau sopan ya panggil aja bos atau apalah yang penting jangan Bu.
Gracia menuju ruangan yang akan ditempatinya. Disana sudah ada 4 orang yang menunggunya. Beby, Desy, Lidya dan Saktia. Mereka semua perempuan dan lebih tua dari Gracia.
"Oke, kak Saktia, kak Beby, kak Lidya dan Ci Desy. Bisa kalian jelaskan jabatan kalian disini?"
"Oke saya dulu. Saya Lidya sebagai sekretaris anda. Jadi anda bisa minta bantuan saya nanti." Lidya memulai.
"Sekarang saya Desy bagian administrasi."
"Saya Saktia bagian keuangan."
"Kalau saya Beby bagian tim pengawas."
"Baiklah. Saya mohon bantuannya untuk kedepannya."
Mereka pun mengangguk sebagai jawaban.
"Kalau begitu kalian silahkan keluar kecuali kak Lidya. Oh ya satu lagi kalau ada teman saya yang menanyakan saya sebaiknya kalian tidak memberi tahukan apa-apa. Mengerti??"
"Ya kami mengerti." Jawab mereka serempak.
"Silahkan."
Mereka pun keluar kecuali Lidya. Gracia ingin menanyakan apa yang harus dikerjakannya disini dan hal-hal yang lain.
"Kak besok aku harus ngapain?"
"Kerja lah bos." Lidya menjawab.
"Ya gue tau. Maksudnya kerjanya ngapain?"
"Tanda tangan berkas. Tapi sebelumnya harus diperiksa terlebih dahulu. Ya gitu lah bos."
"Kayak biasa??" Sebenarnya Gracia sudah akrab dengan Lidya. Lidya juga lah yang mengenalkannya dengan dunia bisnis.
"Iya kayak biasa." Lidya memutar bola mata malas.
"Ya udah kalau gitu. Kak Lid pen makan." Gracia alay nya kumat.
"Makan apa?"
"Yang kira-kira layak dimakan."
"Dasar gendut." Gumam Lidya.
"Hello gue denger ya." Gracia menatap Lidya tajam.
"Bodo amat Gre." Lidya mulai kesal.
Sampai di apartemen
Selesai mandi dan ganti baju Gracia langsung menuju ke kasur tercinta yang sangat dirindukannya. Tapi baru sebentar memejamkan mata dia teringat kalau besok sekolah.
"Oh iya aku belum nyiapin buku!" Gracia langsung bangkit dari kasur.
Mencari buku tulis, tas dan alat tulis. Setelah siap semua rasa kantuk Gracia malah hilang entah kemana. Dia pun memutuskan untuk menelpon mamanya. Baru satu hari aja Gracia sudah rindu dengan mama bidadarinya.
Gracia memilih untuk Video call biar bisa lihat wajah mama tersayang.
"Mamaaaa!!" Sapa Gracia riang setelah panggilan terjawab.
"Kenapa Gre kok vc malem-malem?"
"Kangen mama." Gracia sedikit memajukan bibirnya.
"Belum satu hari lho Gre. Kamu udah siapin keperluan sekolah kamu?" Tanya Veranda.
"Baru aja selesai ma. Oh iya ma cio kapan pulang? Betah banget dia sekolah di luar negeri." Cio adalah anak laki-laki kembaran Gracia.
Selain Cio, Gracia juga memiliki seorang adik laki-laki.
"Masih lama deh kayaknya."
"Yah nggak ada yang bisa diajak ribut dong." Veranda tertawa mendengarnya.
Mereka pun mengobrolkan Cio sampai akhirnya Gracia mengantuk dan memutuskan panggilan dan pergi tidur
TBC
Hallo
Masih seputar Gracia ya ini. Shani akan ada di part selanjutnya. Kita nunggu vote lagi ya guys. Yang sebelumnya kan 10 nah yang ini 20 ya guys. Oke🤘🏻🤘🏻
Nanti kalau ada typo tandai.
Sorry for typo
See you next part👋👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...