"Sakit ya Ge?" Tanya Shani sambil memegang kening Gracia yang diperban.
"Kalau kamu pegang sakit." Gracia menjauhkan kepalanya dari jangkauan Shani.
"Maaf ya gara-gara aku kamu jadi kecelakaan." Wajah Shani penuh penyesalan.
"Maaf mulu deh dari tadi, aku nggak papa Shani." Gracia mencubit pipi Shani.
"Boleh aku tanya Ge?" Tanya Shani.
"Boleh, mau tanya apa?" Gracia melingkarkan tangannya di pinggang Shani.
"Aku pengen tanya semuanya, gimana caranya kamu bisa tau masalah aku, Zio nolongin aku waktu itu, terus pas aku hampir aja diperkosa sama Nadhif." Gracia hanya tersenyum menanggapinya.
"Nih ya, Pertama kamu itu sikapnya berubah, walaupun aku sibuk gitu aku tau setiap perubahan kamu. Mulai saat itu aku curiga dan minta Bryan buat menyelidiki semuanya. Pas kamu mutusin aku, jujur aku udah tau bakalan kayak gitu, tapi tetep aja hatiku hancur." Gracia menjeda ceritanya.
"Semua perlakuan Nadhif ke kamu pun aku tau Shan. Karena itu aku benar-benar benci dia. Habis UN itu aku seneng banget karena aku bakal nyelesain masalah kita. Tapi ternyata aku malah kecelakaan dan aku beruntung ketemu lagi sama Zio. Aku juga memperketat penjagaan ke kamu. Pas kamu mau ditampar itu Zio aku suruh untuk nolongin kamu. Penjaga kamu itu banyak Shan, kamu aja yg nggak nyadar. Jadi apapun yang kamu lakuin aku tau Shan." Shani melongo.
"Kok nggak sadar sih aku." Heran Shani.
"Dasar." Gracia terkekeh.
"Tidur yuk Ge." Ajak Shani.
"Udah ngantuk ya?" Tanya Gracia.
"Iya, gendong ya Ge." Pinta Shani dengan puppy eyes nya.
"Yang sakit siapa yang minta gendong siapa, heran Gege tuh." Dumel Gracia tapi tetap menggendong Shani.
Saat keduanya berbaring, Gracia langsung memeluk Shani.
"Sini-sini cici peluk." Goda Shani.
"Y." Ucap Gracia singkat padat dan jelas.
***
Tak terasa saat ini adalah hari kelulusan Gracia dan Shani. Berarti ini waktu untuk Gracia mempersiapkan semuanya. Shani lulus dengan nilai terbaik dan Gracia masih bersyukur ada di 5 besar.
Shani sudah berniat akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan. Shani akan mendaftar ke Universitas Tarumanegara dengan jurusan komunikasi.
Gracia? Gracia akan pergi ke Amerika untuk melatih diri supaya lebih profesional. Walaupun Gracia masih tergolong muda dalam dunia bisnis.
***
"Beneran lho Ge. Awas aja sehari kamu nggak ngabarin." Ancam Shani.
"Iya Shani. Kalau udah 2 hari aku nggak ngabarin berarti aku ada urusan yang bener-bener penting." Ucap Gracia.
Shani baru saja membantu Gracia mempersiapkan apa yang akan dibawa Gracia nanti saat ke Amerika. Zuzur Shani nggak rela Gracia pergi, tapi dia tau Gracia pergi untuk bekerja.
"Ge, nanti kalau kangen berat sama kamu gimana? Kalau kangen peluk kamu gimana?" Tanya Shani sambil memeluk Gracia.
"Aku usahain setiap bulan pulang ya sayang." Gracia membelai rambut Shani.
"Besok berangkat ya? Jam berapa?" Tanya Shani.
"Iya, berangkat jam 10. Ikut kan?" Tanya Gracia balik.
"Ikut dong, masa pacarnya mau pergi nggak nganterin. Sehari ini pokoknya aku pengen sama kamu, nggak mau kemana-mana." Shani mengeratkan pelukannya.
"Iya, aku juga pengen seharian sama kamu. Besok jam 8 ke rumah aku dulu." Info Gracia.
Shani hanya mengangguk. Dalam hati Gracia juga tak ingin pergi. Tapi untuk masa depan Gracia harus rela.
***
Di bandara Soekarno-Hatta
Shani terus menempel dengan Gracia sejak tadi. Gracia hanya memaklumi nya.
"Jangan di tekuk gitu dong mukanya, seneng dikit gitu lho. Biar pacarnya itu kerja dengan semangat." Gracia menusuk pipi Shani dengan jarinya.
"Nih senyum." Shani tersenyum memperlihatkan pipi bolongnya.
"Akh, bidadari senyum. Gesrek Gege mi." Oke alay nya Gracia kumat.
"Udah alaynya, nggak malu apa?" Shani mencubit pinggang Gracia.
"Nggak." Jawab Gracia singkat.
"Greselin." Ucap Shani.
"Biarin, hehe." Cengir Gracia.
Orang tua Gracia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya.
"Kayak kamu dulu ya pi." Ucap Ve.
"Iya, kamu dulu kalem terus aku alay. Sekarang malah nurun ke Gracia alay nya." Tawa Keynal.
"Dasar. Bapak anak sama aja." Kesal Ve.
***
Gracia memeluk Shani sebelum masuk ke pesawat. Shani sudah terisak saat Gracia akan berangkat.
"Hati-hati lho Gre, jaga pola makan kamu." Ucap Ve.
"Iya mi." Gracia mencium tangan Ve.
"Nanti papa nyusul kok, santai oke." Keynal menepuk pundak Gracia.
"Siap papi." Gracia memberi hormat layaknya tentara pada komandannya.
"Kamu mau ngomong apa?" Tanya Gracia ke Shani.
"Jangan kangen ya Gracia alay." Shani mengusap air matanya.
"Nggak kebalik ya Shani si sempurna." Gracia menangkup pipi Shani dan mencuri ciuman di bibirnya.
"Gege!!" Kesal Shani.
Gracia hanya nyengir lalu memeluk Shani. Tak lupa usapan di kepala Shani yang sudah menjadi kewajiban Gracia.
"Baik-baik ya kamu disini." Ucap Gracia.
"Kamu juga. Udah sana, nanti ketinggalan pesawat." Shani mencubit pipi gembul Gracia.
"Bye sayang." Gracia berpamitan lalu menuju ke pesawat yang akan membawanya ke Negeri paman Sam alias Amerika.
TBC
Bodo amat pendek yang penting update
Jangan nagih update ya sampai bulan April. Author mau fokus belajar.Jangan lupa untuk vote dan komen
Oke👌See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...