Entah karena apa, firasat Shani semakin tidak enak. Shani mencoba meredam semua firasat buruknya. Entah mengapa Shani berpikiran akan terjadi suatu hal yang buruk ke Gracia.
45 menit berlalu dan Shani belum mendapat kabar dari Gracia. Seharusnya waktu tempuh dari rumah Shani ke rumah Gracia hanya sekitar 30 menit. Shani semakin khawatir. Shani memutuskan untuk mengirim chat ke Gracia.
Gege syg💕
Gege udah sampai rumah?
Kok belum ngabarin?
Gege?
Sayang?
Kangen : (
Tidak ada yang dibalas, di read saja tidak. Baru saja meletakkan hp selama 9 detik, sebuah panggilan masuk ke hp Shani. Dengan cepat Shani mengangkatnya setelah melihat nama penelepon.
"Halo Ge." Sapa Shani.
"Cieee baru di tinggal bentar udah kangen nih." Ledek Gracia.
"Nggak boleh? Nanti aku kangennya ke orang lain kamu marah-marah." Kekeh Shani.
"Jelas kalau itu, tapi bagus deh kamu kangen. Siapa tau nanti jadi rindu terus pengen ketemu."
"Besok kan ketemu sayang."
"Uwu banget sih manggil sayang, jadi ikut kangen."
"Udah udah, nanti gak selesai kalau kamu gesrek terus. Sana tidur, biar besok nggak telat jemput akunya." Titah Shani.
"Siap Shani ku, Gege mau bobo dulu. Good night sunshine."
"Night to Ge."
Shani bisa bernafas lega karena Gracia ternyata baik-baik saja. Mungkin hanya sebuah firasat sesaat. Shani mencuci muka lalu beranjak untuk tidur.
***
Paginya seperti biasa Gracia menjemput Shani untuk berangkat kerja. Padahal tempat kerja Shani dan Gracia itu berlawanan arah, tapi tetap saja Gracia ngeyel ingin mengantar Shani dahulu. Biar yakin kalau sampai dengan selamat, kira-kira seperti itulah alasan Gracia.
Setelah pamit ke kedua orang tua Shani, Gracia menggandeng tangan Shani menuju mobilnya. Tidak lupa Gracia membukakan pintu mobil untuk Shani.
"Gege." Panggil Shani setelah hening cukup lama di dalam mobil.
"Kenapa Shani?" Tanya Gracia.
"Mau manggil aja." Kekeh Shani.
"Dasar ya, kangen ya? Iya tau kok aku emang ngangenin." Bangga Gracia.
"Kamu itu paling yang kangen, kalau aku kan udah rindu."
"Belajar dari mana sih kok bisa gombal gitu?"
"Kamu." Jawab Shani.
"Aku mana pernah gombal, aku kan selalu tulus dari hati."
"Tuh kan mulai lagi, dasar buaya ungu."
"Lho emang ada ya?" Gracia sok heran.
"Ada, itu kamu." Ledek Shani.
Dan percakapan mereka berlangsung absurd sepanjang jalan. Didominasi oleh Gracia yang memang dasarnya alay.
"Semangat ya kerjanya, nanti kalau lembur kabarin biar aku gak nunggu kelamaan." Gracia mengusap lembut rambut Shani, pengennya sih ngacak tapi Gracia gak mau di tampar Shani.
"Kamu juga, jangan capek-capek nanti sakit. Duluan ya Gege." Shani mengecup pipi Gracia.
Gracia memastikan Shani sudah masuk ke kantor terlebih dahulu sebelum masuk ke mobil dan menuju perusahaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...