"Beneran gapapa Ge?" Tanya Shani khawatir.
"Udah nggak papa beneran." Gracia membentuk peace dengan jarinya.
"Ayo masuk." Gracia membuka pintu dan mempersilahkan Shani masuk.
"Nanti tidurnya sama aku aja, aku mau mandi dulu." Ucap Gracia.
"Mandi? jam segini nggak baik buat kamu mandi." Shani menarik tangan Gracia yang sudah mau ambil handuk.
"Tapi bau cici!" Gracia Cemberut.
"Nggak! sekarang ganti baju terus tidur!" Ucap Shani tegas.
"Iya deh iya." Gracia mengalah lalu ganti baju, Cuci muka, gosok gigi, dan langsung menuju ke arah Shani yang sudah tiduran di ranjang.
"Langsung tidur aja Ge." Shani berbalik menghadap Gracia.
"Iya, cici juga tidur ya." Gracia memejamkan mata.
Gracia merasakan tangan Shani yang membelai rambutnya. Gracia yang nyaman dengan perlakuan Shani pun memeluk Shani dan mendusel-dusel mencari tempat ternyamannya.
Shani hanya tersenyum sebelum ikut memejamkan mata sambil tetap membelai rambut Gracia.
Mari kita skip acara tidur mereka
Pukul 05.30 Gracia bangun, dan yg dia lihat pertama kali adalah wajah Shani yang masih tertidur. Gracia tersenyum kecil sebelum beranjak dari tidurnya dengan pelan-pelan supaya tidak membangunkan Shani.
Gracia menghela nafas lega setelah berhasil turun dari ranjang tanpa membangunkan Shani. Gracia mengambil hp-nya lalu melihat e-mail yang dikirimkan oleh kak Lidya. isi dari e-mail tersebut adalah tentang kerja kerjasama antara perusahaan pak Natio dengan perusahaan Gracia.
Setelah selesai membaca email tersebut ada ada pesan yang ditulis di bawah email tertulis 'nanti pukul jam 08.00 kita ketemu di cafe yang biasa' tertanda bapak Natio. setelah membaca pesan tersebut Gracia segera mencari berkas-berkas yang dibutuhkan nya untuk perjanjian kerjasama tersebut.
Setelah selesai menyiapkan semua berkas-berkas yang di butuhkan. shani masih tertidur pulas di kasurnya. akhirnya Gracia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu baru membangunkan Shani.
Shani terbangun dan tidak mendapati Gracia di sampingnya. suara gemericik air menjawab pertanyaan Shani, Shani lalu duduk sambil mengumpulkan nyawanya. Gracia keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai baju rapi, tapi bukan seragam sekolah.
"Eh?! cici udah bangun? " Kaget Gracia melihat Shani sudah bangun dari tidurnya.
"Kamu mau ke mana Ge?" Shani malah balik bertanya.
"Mau bertemu dengan Ayah anda tercinta alias bapak natio untuk membahas kerjasama dan mengikat kontrak." Jawab gracia dramatis.
"Berarti kamu nggak masuk sekolah dong?" Tanya Shani polos.
dengan cepat gracia mendekat dan menyentil jidat Shani. "Sakit Gre!!" Shani mengusap jidatnya.
"Makanya bangun mbak, sadar ini hari sabtu sekolah libur." Gracia terkekeh pelan.
"Ikut dong ya ya ya." Muka Shani memelas.
"ya udah, sana mandi, cepet, nggak pakai lama." Gracia menunjuk kamar mandi.
Gracia melempar handuknya ke muka Shani. "Mau balik ke kamar dulu Ge." Shani kesal karena handuk Gracia tepat mengenai mukanya.
"Gak usah kelamaan Cepat mandi nanti pakai baju gue dulu." Tegas Gracia.
"Iya iya." Shani mengalah dan berjalan menuju kamar mandi.
Shani mulai mandi sedangkan Gracia menyiapkan baju untuk Shani, saat Gracia akan menaruh baju untuk dipakai Shani,teleponnya berdering tanda panggilan masuk. Ternyata yang menelpon adalah Bapak Natio.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...