Gracia benar-benar berangkat 2 hari kemudian, semua urusannya akan segera diselesaikan untuk segera kembali ke tanah kelahirannya. Gracia berada di Amerika sekitar 2 Minggu.
"Halo pa, Gracia bakal balik besok, dari sini jam 2 siang." Ucap Gracia di telepon.
"Nanti kalau udah sampe suruh Alto jemput aja gimana." Saran Keynal.
"Iya nanti aku telepon Alto."
"Ya udah kamu hati-hati ya."
"Siap papi." Kekeh Gracia.
Telepon terputus.
***
Alto menuju ke bandara sesuai dengan permintaan Gracia. Walaupun sebenarnya Alto sangat-sangat malas. Coba bukan kakak, ogah dia. Alto menunggu sambil memainkan hp nya. Tiba-tiba ada telepon dari mama nya.
"To, pulang sekarang." Suara Ve terdengar serak seperti menahan tangis.
"Kenapa mi?" Tanya Alto khawatir.
"Pesawat Gracia...." suara Ve tercekat di tenggorokan.
"Kakak kenapa mi? Kakak gpp kan?" Alto auto panik.
"Pesawat yang ditumpangi Gracia jatuh To." Ve menangis.
Deg
Alto membeku di tempat. Semua terasa mimpi. Tapi sayang hanya rasa, kenyataannya ini nyata.
"Ng... nggak mu.. mungkin." Alto terduduk lemas.
"Kamu pulang sekarang." Lirih Ve.
"Iya mi." Alto menurut.
***
Bagaimana keadaan Shani?
Shani terisak di pelukan sang mama, Dira. Sedangkan Keynal berusaha menghubungi Gracio yang sedang di Amerika. Tapi ternyata Gracio tak bisa dihubungi, Felix juga sama. Keynal semakin cemas. Sedangkan Ve sudah menangis di pundak Alto.
Semua terlihat panik, tak ada yang bisa berbuat apapun kecuali berdoa.
*author ikutan doa ajaSudah lewat 2 jam 34 menit sejak seharusnya Gracia tiba di Indonesia. Ve memandang nanar televisi yang terus menerus memberitakan pesawat jatuh. Tak ada yang membuka hp sejak Keynal tak bisa menelepon Gracio tadi. Shani masih sedikit sesenggukan di pelukan Dira.
Keynal hanya bisa duduk dengan gelisah, tak jauh berbeda dengan Dira yang menunjukkan wajah khawatir nya. Alto hanya diam seribu bahasa.
---
Pukul 21.53
Semua orang di ruang tamu terus mengalami keheningan. Semua diam tanpa ada yang berminat membuka suara. Semua masih dilanda keterkejutan yang luar biasa. Sampai.......
"Astagfirullah, ini pada kumpul hp nggak ada yg aktif astaga. Disuruh jemput kagak ada respon!!!" Tiba-tiba saja Gracia muncul kek setan.
"Gracia!!" Kaget semua orang. *author ikut kaget.
"Lha? Pada kenapa sih? Kaget gitu mukanya?" Bingung Gracia.
Ve mendekati Gracia lalu menampar pipi Gracia, nggak terlalu keras tapi membuat Gracia sedikit meringis.
"Aduhhh.. mami apaan sih? Anaknya pulang bukannya disambut malah ditampar." Cemberut Gracia.
"Ini kamu beneran Gre?" Tanya Ve berkaca-kaca.
"Iya mami!! Ini Shania Gracia anaknya Jessica Veranda sama Devan Keynal Putra." Kesal Gracia.
"Mami kenapa sih?" Gracia bertanya lembut lalu memeluk Ve.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...