Gracia menyerahkan satu helm cadangan kepada Shani. Gracia berniat mengajak Shani ke perusahaan tempat Gracia bekerja.
Sampai di perusahaan
Shani memandang heran Gracia. Untuk apa mereka kesini?
"Kita ngapain kesini Gre?" Shani menyuarakan keheranannya.
"Udah ikut aja." Gracia menarik tangan Shani.
"Tunggu dulu Gre. Kita gimana masuknya?"
"Dibilangin ikut aja kok ngeyel."
Gracia menuju ke ruangan pribadinya dan mendapat sapaan dari beberapa karyawan kantornya. Gracia hanya membalas dengan senyuman manis miliknya. Sampai di ruangannya tangan Shani kembali menahannya.
"Ini ruangan siapa Gre?"
Tanpa mempedulikan pertanyaan Shani, Gracia langsung masuk dan melihat ada Lidya di dalam.
"Kak Lidyaaa!!" Sapa Gracia riang.
"Gue nggak budeg bos!" Lidya menatap tajam Gracia.
Gracia menarik Shani untuk duduk di sofa dekat Lidya.
"Kak Lidya kenalin ini temenku namanya Shani." Gracia berusaha mencairkan suasana.
"Lidya dek." Lidya mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Shani.
"Mana kerjaan gue hari ini?" Shani menatap Gracia bingung.
"Gracia udah kerja? Gue nggak salah denger kan?" Batin Shani.
"Ngapain natap aku kayak gitu?" Gracia bertanya kepada Shani.
"Kamu udah kerja? Disini?" tanya Shani tidak percaya.
"Iya aku kerja disini. Aku pimpinan disini dan itu tadi kak Lidya, sekretaris aku." Jelas Gracia.
"Kamu pimpinan di perusahaan sebesar ini?" Kaget Shani.
"Ini perusahaan cabang punya papaku terus aku disuruh untuk ngurus perusahaan ini. Terus aku harap kamu nggak ngasih tau temen-temen soal ini. Bisa?" Wajah Gracia memelas.
"Iya aku nggak akan kasih tau. Ya udah sana kerja."
"Kamu tunggu bentar ya. Ini nggak lama kok."
"Iya udah sana."
Gracia berlalu dan Shani memainkan hpnya sambil menunggu Gracia.
Shani POV
Nyaman, sesuatu yang selama ini hanya aku dapatkan jika bersama kakak ku. Tapi Gracia datang dan sepertinya aku juga nyaman dengan semua kelakuan dia. Dia kocak, ceria walaupun tomboy. Baru kali ini aku membuka diri ke orang asing.
Gracia orang yang menyenangkan, mudah akrab, berani lagi. Bukan seperti ku yang pemalu sehingga sering banget dibully. Jika bersama Gracia aku merasa aman, secara dia pernah nolongin aku gitu. Hehehe
Shani POV end
15 menit kemudian
Gracia kembali dengan membawa beberapa berkas. Gracia menghampiri Shani dan memasukkan berkas tadi ke dalam tasnya.
"Kok dibawa pulang Gre?"
"Gak mau kamu nunggu lama, lagian enakan di apartemen ngerjainnya."
"Dasar kamu." Shani menggelengkan kepalanya.
"Ya udah yuk pulang. Takut kamu dicariin kak Shania." Gracia menarik tangan Shani.
Shani menatap tangannya yang digenggam Gracia. Shani tersenyum melihatnya. Ada rasa senang di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY LIFE [END]
Teen FictionCerita tentang seorang Shani Indira Natio yang kalem, pendiam, datar, dan tidak mempunyai teman harus jatuh cinta kepada seorang gadis tomboy yang dingin tapi baik hati bernama Shania Gracia. "Aku akan membuatmu jatuh cinta dan bergantung padaku Sh...