Helohaaaa 😁
Sesuai janji... Gue up karena komenan menyentuh di part sebelumnya...🥺
Gue juga mau minta maaf atas typo yang bertebaran... Dan juga kecerobohan gue karena saking buru- burunya update, sampai part sebelumnya lupa gue kasih judul...🥴
OK... Gue tunggu vote & komennya gaes...
Seperti biasa, untuk menentukan kapan up selanjutnya...🥱Happy reading!!!
Love U❤
----------------------------------------------------------
Siang ini di kantin, the gank beserta Livi dan Bian sedang fokus makan ketika Maura datang dan duduk disebelah Kay seperti biasa.
"Wah cari mati ni anak!" seru Aya yang masih fokus dengan makanannya.
"Siang Kak!"
"Waduh bibit pelakor lu belum ilang juga ya? Pengen ditendang dari sekolah ini apa?"tanya Levan sembari tersenyum mengejek.
"Kak Levan kok gitu? Aku nya kan pengen gabung doank," jawab Maura manja.
"Gabungnya ama temen sekelas loe aja gih sana!" saran Livi.
"Emang kenapa?"
"Ya loe kayaknya nggak diharapkan disini masalah nya!" jawab Livi.
"Kok gitu?"
"Nggak usah basa basi Liv!
Bilang aja kita nggak suka ni anak ngikut kita disini!
Mau, loe ganggu bett sumpah!" Aya mulai frontal."Aku kan cum- ma...."
Suara Maura mulai menghilang dan berganti kekagetan ketika melihat Hana bergerak.
Hana bangkit dari duduknya dan mendudukkan diri dipangkuan Kay.
Kay tentu saja menyambut Hana. Ia merentangkan tangannya.
Hana duduk mengangkang menghadap Kay. Ia melingkarkan tangannya pada leher Kay. Satu tangan yang lain meraih pipi Kay.
"Aku mau tepatin janji aku buat kasih ini..."
Hana mencium Kay lembut, menghisap bibir atas dan bawah Kay bergantian.Sejenak kemudian Kay membalas ciuman Hana dengan lumatan yang tak kalah panas.
Adegan itu membuat seisi kantin terperangah kaget. Sudah biasa sih, tapi ya sudah lama mereka tak melihat Hana dan Kay berciuman seperti itu.
Maura? Anak itu juga melongo sembari menutup mulutnya.
Livi dan Bian berpegangan tangan. Mereka sedang membiasakan diri untuk melihat hal- hal seperti ini. Sedang Aya, Marlon dan Levan melanjutkan makan. Sudah kebal dengan kelakuan kedua sahabat bak saudara mereka itu.
Hana melirik ke arah Maura. Ia tersenyum sinis. Memperlihatkan kepemilikannya pada Kay adalah jalan terakhir. Ia tak mau lagi perkataan Maura mempengaruhi Kay.
Mereka berhenti berciuman ketika merasa pasokan oksigen di paru- paru masing- masing menipis.
Kay mengusapkan ibu jarinya ke bibir Hana dengan lembut. Membenarkan lipstik Hana yang sedikit berantakan.
Hana pun begitu, ia mengusap bibir Kay yang terdapat bekas lipstik nya yang lumayan banyak sembari tersenyum puas.
"Loe bilang kan kalau cemburu itu tanda cinta?
Gue bukan tipe pencemburu buta. Apalagi lihat loe yang goda Kay," tersenyum sinis.
"Jadi gue harap loe tahu dimana tempat loe!" ucap Hana lembut tapi lugas. Tanpa melihat kearah Maura.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Kay
RomanceBanyak unsur dewasa... +21... So, jadilah pembaca yang bijak...!!! Happy Reading Love...💞