Malam Guyyyysss....
Gue up hari ini karena sebenarnya mau nunggu part sebelumnya naik dulu readers nya. Tapi karena nggak naik-naik, ya udahlah ya, gaskeuuuun!!!
Sebagai gantinya, gue tulis hampir dua kali lebih panjang ceritanya.
Seperti biasa, gue tunggu buat vote & komennya untuk jadwal up selanjutnya!
So, Happy Reading!!!
❤
-----------------------------------------------------------
"Maaf Nona, mengganggu."
"Kenapa, Nad?
Awwhhh!" berteriak karena putingnya sengaja digigit oleh Kay. Ia tahu Kay ingin menunjukkan aktifitasnya, mengetahui bahwa Nadya yang datang.
"Say- yangh... Jangan digigit!" bisiknya.Nadya agak bingung.
"Maaf, Nona. Ada tamu," akhirnya mengatakan tujuannya."Siapa?"
"Gue."
Hana hampir terperanjat melihat seorang pria di samping Nadya, berdiri di ambang pintu kalau saja ia tak sadar sedang menyusui bayi besarnya.
"Loe?"Plop
Kay spontan melepas kulumannya. Ia kenal dengan jelas suara siapa itu. Dan ia masih kesal. Apalagi berani mengganggunya saat bersama Hana.
Perlahan Kay keluar dari selimut, memastikan tubuh Hana tak terekspos sedikitpun.
Nadya sekilas menahan nafasnya. Ia memang memperkirakan Kay berada di balik selimut, tapi tak menyangka Kay senekat itu keluar dari balik selimut dihadapan orang lain. Bahkan topless. Sedang apa mereka?
"Mau apa?" datar.
"Sayaaang..." panggil Hana.
"Tunggu diluar!"
Tanpa menjawab, sang tamu dan Nadya keluar dari kamar.
Beberapa saat kemudian Hana dan Kay menghampiri sang tamu yang berada diruang tamu. Tak biasanya. Biasanya, dia menunggu di ruang santai atau sofa depan kamar.
Ternyata ada orang lain yang ikut bersamanya.
"Kenapa?" setelah mendudukkan diri di sofa bersama Hana yang duduk disampingnya.
"Han, gue mau minta maaf."
Diam.
"Han, maaf ya?"
Masih diam.
"Marlon tahu dia salah, Han. Maafin ya?" ucap Livi.
Saat di mobil, Livi meminta Marlon untuk meminta maaf pada Hana sebelum mereka menuju tempat kencan.
Hana menyandarkan tubuhnya pada dada Kay.
"Nggak! Enak aja. Selama ini dia kemana? Kenapa baru minta maaf? Baru nyadar kalau ngomong kasar ke gue?"Hana dengan sifat keras kepalanya. Paling tidak suka jikalau ada yang membuatnya marah tapi orang itu tak berusaha meminta maaf secepatnya.
"Han?" lirih, Marlon memohon.
Diam lagi saat Marlon yang bicara.
"Jangan diemin gue! Marah- marah aja!"
"Apa?!
Nggak sadar apa yang loe ucapin itu nyakitin?""Gue sadar gue salah. Makanya gue mau minta maaf, Han."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Kay
RomanceBanyak unsur dewasa... +21... So, jadilah pembaca yang bijak...!!! Happy Reading Love...💞