22. Lagi

7.8K 245 3
                                    

Oke gue gatel pengen up, lupakan target readers...

Nyerah gue... Wkwkwk

Happy reading!!!
Tinggalkan jejak ya...

Vote n komen pastinya...
Biar gue cepet up nya gitoooh.....
😁

----------------------------------------------------------

Pembahasan mengenai Vano dan Bella agak sedikit membuat Kay uring- uringan. Ia berpikir bahwa Ryu hanya ingin memanfaatkan situasi untuk lebih dekat dengan Hana.

Tapi seperti yang diduga, Hana menang adu argumen dengan Kay saat membahas kecemasan suaminya itu.

Mereka a.k.a the gank bersedia membantu, walau sempat Aya dan Kay tak setuju. Ini sebenarnya sudah bukan ranah mereka. Bahkan Levan terbukti tidak bersalah.

Permintaan Hana yang akhirnya membuat Aya dan Kay luluh. Walau sedikit merengek, tapi sesuai ekspetasi Hana, mereka setuju. Bagaimana tidak setuju, jika puppy eyes dan bibir mencebik yang Hana gunakan untuk meluluhkan Kay dan Aya.

Pagi ini Hana meminta Ryu membawa Vano ke rumahnya. Dengan senangnya Ryu bertandang ke rumah Hana dengan Vano, beralasan ingin pendekatan pada Hana. Vano yang tahu akan perasaan Ryu terhadap Hana pun bersedia ikut, walau awalnya sedikit curiga.

Sesampainya di rumah Hana,,

Tok tok tok

Hana yang sudah tahu kedatangan Ryu dan Vano mencegah Mbok Surti maupun Yui untuk membuka pintu. Hana sendiri yang akan membukanya.

"Hai, kalian? Ada apa?" tanya Hana berpura- pura.

Ryu tersenyum lebar sedang Vano tersenyum tipis dengan wajahnya yang sudah terlihat tampan, ya walau masih ada bekas luka ulah suruhan Levan beberapa hari lalu.

"Bertamu lah Nona Hadiningrat. Pake nanya lagi."

"Ya siapa tahu pengen ketemu pacar gue, mengucapkan terimakasih. Seperti yang loe bilang waktu itu."

"Ya kalau ada dia disini ntar skalian. Tapi kan harusnya dia ada janji ama bokap gue."
Ryu mengedipkan sebelah matanya.
"Ini gue ama Vano nggak dikasih masuk? Pegel kalik diri mulu."

Hana kemudian memiringkan tubuhnya agar Ryu dan Vano masuk ke dalam rumah.

Ryu dan Vano langsung mendudukkan diri mereka di sofa ruang tamu. Hana ikut duduk setelah menutup pintu.

"Mau minum apa?"

"Terserah, yang ada aja." jawab Ryu.

"Gue juga terserah."

Hana mengangguk.
"Mbook"

Mbok Surti datang dengan beberapa minuman dan camilan.

"Van, gimana loe? Udah baikan?"

"Udah Han."

"Kapan nikahin Bella?"

Vano terlihat bingung menjawabnya.

"Secepatnya Han... Temen gue nggak sepengecut itu kok." jawab Ryu.

"Oh ya baguslah.
Bella tu baik loh.
Dulu gue berharap Levan yang jadi bapak anak yang dikandung Bella.
Tapi apa daya, loe bapaknya."

"Gu gue nggak mau nikah ama Bella Han." ucap Vano dengan agak terbata.

"Kenapa?" tanya Hana.

"Gue nggak yakin itu anak gue. Seperti yang loe tahu, Bella nggak cuma making love ama gue. Jadi, keraguan gue ada alasannya."

My Possessive Kay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang