29. Masih, Esa vs Kay?

5.8K 234 21
                                    

Sebenarnya gue mau Hiatus karena cerita gue ini responnya kurang greget buat gue...

Komen hampir nggak ada, vote juga dikit🥺

Tapi setelah gue pikir- pikir, lapak inilah yang jadi tempat menyalurkan apa yang ada di otak gue....😁

So tinggalkan jejak, paling tidak biar gue semangat lanjutin nya...

Makaseeeeh😘

----------------------------------------------------------

"Ryu? Ngapain disini?" tanya Hana yang bingung akan kedatangan Ryu yang membawa paper bag, malam- malam begini.

"Kata Bang Esa, suruh beliin tiramizu," jawab Ryu yang masih berdiri.

Hana menatap Esa yang sudah mendudukkan diri disampingnya. Sedang Esa menampilkan wajah seperti tak berdosa sama sekali.

Kay? Ia memasang wajah marah sekarang. Apa- apaan kakak iparnya itu? Ia kira Esa akan menyuruh bodyguard nya membeli kue yang Hana minta, ternyata ia salah.

"Duduk Ry." ucap Hana.

"Hana tadi yang pengen tiramisu," ucap Esa.

"Oh gitu, ini Han."
Ryu mendekat pada Hana lalu menyerahkan paper bag yang ia bawa. Berisi tiramisu, yang Esa perintahkan untuk ia beli tentunya.
Setelahnya ia duduk disebelah Kay.

"Thanks ya Ry. Sebenernya tadi gue nyuruh Kakak gue yang beliin, tapi dia malah nyuruh loe. Jail emang dia."
Hana melirik kakaknya sebentar.

"Nggak pa- pa Han. Santai aja kalik."

"Mboook." panggil Hana dengan mencondongkan badannya kedepan, menaruh paper bag yang ia terima dari Ryu tadi.

Mbok Surti datang tergesa karena panggilan Hana.
"Iya Non?"

"Ambilin piring ama garpu buat kue ya mbok. Trus ambilin jamu dikamar saya juga ya." perintah Hana.

"Baik Non."

"Mbok sekalian minumnya yah."

"Baik Non."
Mbok Surti berlalu setelah mendengar perintah Hana.

"Sendirian aja loe?" tanya Esa.

"Iya Bang."

"Panggil Esa aja."

"Nggak sopan Bang. Kan abang lebih tua dari saya."

"Wah,, sopan ya loe. Nggak kayak bangsat itu." tunjuk Esa pada Kay dengan dagunya.

"Kaaak..."

"Ya bener kan?"

"Kay Kak. Kaaay..."

"Lupa Kakak tuh."

"Jangan mulai deh."

Kay masih dengan muka marahnya. Ia bertambah kesal karena Hana seakan tak menyadari bahwa ia sedang marah. Buktinya, Hana sama sekali tak mendekat padanya.

Esa tersenyum miring ketika melirik Kay yang terlihat marah, walau tak merespon apa yang terjadi. Yang penting, rencana untuk membuat Kay kesal berhasil.

Mbok Surti datang membawa nampan yang berisi beberapa softdrink, satu botol jamu, beberapa piring kecil beserta sendok garpu untuk kue.

"Ry, udah makan?" tanya Hana.

"Udah Han."

"Wah panggilan sayangnya Ry, nih," ejek Esa yang melirik pada Kay.

Mbok Surti membuka paper bag yang di bawa Ryu tadi lalu memotong kue dengan cukup simetris. Tangannya terampil menaruh potongan kue itu pada piring - piring lalu menyajikannya. Menaruh piring berisi kue tiramisu tepat dihadapan keempat orang itu.

My Possessive Kay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang