69. Masa Lalu

3.5K 208 90
                                    

Di part ini tidak boleh ada yang komplain tentang alur cerita karena ada secuil kisah nyata milik penulis!

Jangan lupa vote & komen!

Happy Reading!!!

----------------------------------------------------------

Perhatian Hana terpecah saat melihat anak kecil dipojok ruangan.
"Itu siapa Bu?"

"Oh itu kurang tahu. Tadi nangis kepisah sama ibunya."

Khawatir.
"Belum ketemu, Bu?"

"Belum, Non. Masih dicari warga sekitar."

"Tapi pinter ya. Udah nggak nangis lagi.
Sayaang, mana minumannya?"
Hana tersenyum karena lingkaran lengan di pinggangnya.

Tak ada jawaban dan itu sukses membuat Hana bingung. Apalagi wangi parfum ini bukan wangi parfum Kay seperti biasanya.

Hana menoleh ketika melihat wajah sang pemeluk, wajahnya berubah pucat.

"Aaaaaa.... Aaaaaaaaaa!!!!!!!" ia sontak berjongkok dengan tubuh yang bergetar.

"Kenapa Non?" beranjak mendekat pada Hana. Wajahnya ikut khawatir.
"Non! Non!"

"Jangan sentuh aku! Jangan sentuuuuh!!!!" Hana berteriak kencang bersamaan dengan isakan dan deraian air mata. Bahkan kedua tangannya menutup telinga.

"Breathee!"
Kay yang tiba, menjatuhkan begitu saja minuman yang ia beli. Bergegas meraih tubuh Hana dan merengkuhnya.

"Lepaaaas! Lepaaasss!" meronta.

"Breathee, ini aku. Ini Kay."

"Lepaaaaassin aku!" derai air mata Hana semakin deras. Rontaannya semakin brutal hingga tamparan dan cakaran tak bisa dihindari oleh Kay.
"Lepaaaas!"

"Breathee! Maaf! Maaf! Maaf! Tenang dulu, Breathee!"

"Aaaaa... Aku nggak mau! Lepasin aku! Aku mohon!" berteriak seakan meredam perkataan orang- orang disekitarnya.

"Nggak Breathee! Coba liat aku! Ini aku!"

"Aku mau pergi! Lepaaaas! Aku nggak mau!" tangisan yang membuat siapapun iba mendengarnya.

"Ini aku, Breathee. Lihat aku! Lihat! Kamu aman sama aku, Breathee!" Kay semakin mendekap erat tubuh Hana hingga rontaannya melemah.
"Breathee! Aku disini!"

"Aku benci kamu! Benciiii!"

"Iyaa, Breathee. Maaf!" hanya itu yang bisa Kay ucapkan.
Kay mengecup pucuk kepala Hana berkali- kali bersamaan dengan melemahnya rontaan Hana dan teriakan nya. Hanya isakan kecil yang masih mendominasi.

"Aku nggak mau!"

"Iyaa. Iyaa."

"Jangan paksa aku!"

"Sssst! Tenang, Breathee! Ada aku disini. Aku nggak bakal biarin siapapun ganggu kamu."

"Aku takut," lirihnya.

"Sssttss... Ada aku, Breathee!" menatap tajam penjaga toko.

"Maaf, Tuan. Disini memang banyak orang gila. Non nya pasti kaget banget ya?"

Kay menatap tajam pada sesosok manusia yang berkeliaran tak tentu arah sambil tertawa tak jelas didalam toko itu.

Mengecupi pucuk kepala Hana.
"Aku disini. Aku disini. Kay mu ada disini, Breathee!"

"Aku benci kamu..." isakan masih terdengar.

"Iyaa benci aku.
Tenang ya! Tenang! Sssstsss..."

My Possessive Kay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang