61. Frustasi

4.7K 206 33
                                    

Selamat malam...

Kalau lupa ama ceritanya atau feel nya putus- putus, bisa baca dari awal ya!

Tolong komen & bintangnya untuk menunjukkan dukungan kalian...!
Biar gue bisa up lebih cepet...

Thanks

Happy Reading!!!

Note: Doain gue biar cepet ketemu jodoh ya! 😉😁
Ngiri nih liat Kay ama Hana mulu...
---------------------------------------------------------



Kay menuju lantai atas, tempat dimana orang yang ia cari berada. Tangannya santai ia masukkan ke dalam saku. Ia cukup jengah harus berurusan dengan orang ditempat yang hampir tidak pernah ia kunjungi. Walau tempat ini salah satu tempat yang kakak iparnya sering kunjungi. Tentu saja, Mahesa pemiliknya. Dan ia pun sebenarnya punya beberapa club di beberapa negara.

Kay melihat seseorang diujung ruangan. Orang itu adalah hal yang harus ia selesaikan sekarang. Atau mau bermain- main sedikit? Kita lihat saja nanti.

Kay menendang pelan kaki orang yang menumpukan badannya di meja itu, mata orang itu bahkan terpejam. Tidur? Tidak mungkin. Pasti lah mabuk.

Sekali lagi Kay tendang karena tak ada respon. Sama, tidak ada respon.

Kay memutar bola matanya malas. Sebenarnya malas sekali berurusan dengan orang ini, tapi apa boleh buat? Sepertinya ia harus mengeluarkan tendangan yang sangat keras guna membangunkannya. Itung- itung memberi pelajaran juga.

Tapi, melihat wajah mengenaskan orang itu, Kay urungkan niatnya. Ia memilih duduk disamping pria itu. Tangannya yang tadinya berada didalam saku, ia lipat dibawah dada.

"Mau pura- pura tidur sampai gue tendang pala loe?" dingin dan terdengar sadis.

Sontak orang itu membuka mata. Memandang wajah dingin Kay dengan mata merahnya. Ia mabuk, benar, tapi tak semabuk itu.

"Livi pergi Kay!"
Marlon lirih mengucapkan itu.

Kay tersenyum tipis.
"Masalahnya?"

Marlon menegakkan tubuhnya yang tadinya bertumpu pada meja.
"Gue, suka, ama dia."

Kini Kay tersenyum sinis.
"Loe yang bikin dia pergi kan?"

Mengangguk- anggukkan kepala. Menunjuk dirinya sendiri.
"Yaa...
Gue penyebab nya."

"Konsekuensi."

Tiba- tiba Marlon menarik kerah baju Kay hingga Leo refleks maju beberapa langkah, tapi mundur lagi ketika melihat anggukan dari Kay.

"Bantu gue, Kaaay!
Gue butuh bantuaaan!" berteriak. Menarik- narik kerah Kay hingga tubuh Kay ikut bergerak seirama tarikan Marlon.
"Temuin Livi!"

Lagi, Kay tersenyum sinis. Ia menempelkan ujung telunjuknya di kening Marlon lalu menoyor pria itu.
"Mabuk nggak bisa bikin dia balik!"

Badan limbung kebelakang, tapi masih bisa kembali memajukan tubuhnya.
"Gue suka dia Kay!" kembali berteriak.

"Suka nggak cukup!" melepaskan tangan Marlon dari kerah bajunya. Menyandarkan tubuhnya kembali ke sandaran kursi.

Tapi tiba- tiba seorang wanita cantik nan seksi menghampiri mereka. Sangat seksi.

Wanita itu duduk disamping Kay. Membuat Leo sigap menghalangi tubuh seksi itu saat ingin lebih mendekat.

"Pergilah!" ucap Leo.

My Possessive Kay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang