My Possessive Kay

78. Phoenix

Malem Guys!!!

Nggak usah lama- lama, cus baca!!!

Gue tunggu 1k buat mulai nulis...!!!
Jangan lupa star n komennya!

Thank you!

Happy Reading!!!

❤

-------------------------------------------------------

Tak berapa lama mobil berhenti. Mereka turun bersama.

"Jadi dia?"

"Masak si?"

"Iyaa saya tahu itu di hape suami."

"Masa si?"

"Bener bu. Liat aja mukanya."

"Emang beneran dia?"

"Dia? Nggak salah? Kalem begitu mukanya?"

"Eh sekarang mah muka kalem nggak menentukan attitude."

"Gue kemaren dikirimin kok ama pacar gue."

"Serius dia?"

"Gila! Nggak malu ya?"

Terdengar banyak sekali suara yang mencibir ketika Hana, Aya dan yang lainnya mengitari mall.

Hingga tak lama, mereka masuk ke sebuah toko berlabel merk ternama.

Seorang SPG mendekati mereka.

"Maaf Nona,kami tidak bisa membantu anda memilih apa yang anda inginkan."

"Oke, kami bisa pilih sendiri," jawab Hana.

"Bahkan kami tidak bisa membiarkan anda memilih, Nona."

"Kenapa?"

"Karena..."

"Maaf, Nona Hadiningrat."

Seorang lain mendekat.

Hana menoleh. Ia tersenyum melihat seseorang yang sering melayaninya ketika berbelanja itu.

"Mela?"

"Maaf Nona, saya tidak bisa membantu anda kali ini."

"Kenapa Mel?"

"Anda membawa Nona ini?" menunjuk Mesthi dengan tangannya.

"Dia sepupuku. Memang ada apa?"

"Banyak pelanggan merasa terganggu jika Nona ini ikut masuk. Mereka menjadi tidak nyaman, Nona."

"Kenapa?" Mesthi sewot. Dia biasa pergi ke toko ini dan tidak ada masalah apapun. Kenapa sekarang menjadi permasalahan? Memangnya dia pencuri?

"Diam!" tegas Yui berbisik.

"Nona tidak tahu? Video anda sudah menyebar. Dan banyak pelanggan kami yang tidak ingin anda satu ruangan dengan mereka," menatap Mesthi dengan sejuta selidik.

"Vi video apa?"

"Video mesum," jawab Mela.

"Jadi aku tak boleh memilih?" tanya Hana memastikan.

"Jika Nona ini bersedia menunggu diluar, saya pastikan anda menerima pelayanan terbaik kami, Nona Hana."

"Astaga. Kenapa loe bawa si Han?" tanya Aya.

Hana melirik sebentar. Ia tersenyum tipis pada Aya.
"Baiklah Mela. Kirim saja yang terbaru ke rumah, seperti biasanya! Aku pergi!"

"Maaf mengganggu kenyamanan anda, Nona. Segera kami kirim. Terimakasih," tersenyum dengan membungkuk sebentar.