Di kantin kali ini, selain Bian yang bergabung dengan "gank" konglomerat, ada juga Livi disana.
"Livi ikut dinner kita aja ntar malem. Biar dijemput ama orang gue. OK?" pinta Hana yang bersandar pada dada bidang Kay.
"Emang ada acara apa sih?" tanya Livi.
"Ada deh. Yang penting pake gaun ya. Keluarga gue lengkap soalnya." jelas Levan.
Livi yang meneguk Lemon Squash tiba- tiba tersedak. Bahkan minuman itu tertumpah lumayan banyak di seragam nya.
Levan dengan sigap mengambil tisu lalu mencoba membantu Livi. Saat ia mengarahkan tangannya pada dada Livi, tangannya ditarik oleh tangan Aya.
"Biar gue aja. Nggak sopan. Mau modus loe?"
Aya mengambil tisu yang digenggam Levan. Ia kemudian membantu Livi membersihkan seragamnya."Ehmmm Tante Ami ada?" tanya Livi.
"Lengkap kok Liv." jawab Hana.
"Aduuuh gue jadi nggak enak."
"Di enak in aja Liv. Apa perlu bantuan gue?" sela Levan.
Livi hanya tersenyum tipis. Sudah biasa ia mendengar celotehan nakal teman satu kelasnya itu. Jikalau saja Marlon yang mengatakannya pasti ia akan berjingkrak senang sekarang. Tapi sayangnya orang yang dimaksud hanya diam dan fokus pada ponselnya.
"Emang siapa Tante Ami?" tanya Bian sambil berbisik pada Livi.
"Nyonya besar Wijaya Corp. Pemilik sekolah ini juga. Mama nya Kay," jawab Livi dengan berbisik juga.
Bian hanya bisa ber oh ria.
***
Malam ini menjadi malam istimewa bagi keluarga besar 5 sekawan. Diadakannya makan malam di Hotel WN Pride merupakan pesta yang mereka nantikan. Mereka berkumpul dengan formasi lengkap.
"Bukannya ini private dinner ya?" tanya Livi pada Aya.
Sekarang ini, Aya, Bian dan Livi sedang berada di depan pintu penghubung ke ruangan yang sudah didekor sedemikian rupa indahnya. Terletak banyak sekali bunga mawar merah dan bunga sedap malam hampir di segala sisi ruangan, bahkan dimeja makan.
Mereka bertiga sedang berdiri didepan pintu menunggu kerabat yang lain. Mereka sudah siap dengan penampilan prima nya menggunakan gaun malam dan riasan yang menambah aura kecantikan mereka terpancar.
"Heem. Buat ngerayain sesuatu." jawab Aya.
"Tapi kok gue ama Bian diundang?"
"Hana yang minta"
"Oh iya buat ngerayain apa Ya?" giliran Bian bertanya.
"Rahasiaaa..." jawab Aya sambil menarik turunkan sebelah alisnya.
Tak lama dari kejauhan nampak beberapa orang sedang berjalan menuju mereka bertiga.
Saat sudah mendekat, tampak Livi menelan ludahnya susah payah. Ia melihat Ami menatapnya dan Bian bergantian dengan mata yang seolah- olah dapat membunuh mereka.
"Siapa ini Ya?" tanya Ami dengan suara sinis.
"Ini Livi dan ini Bian Ma" terang Livi sambil menunjuk kearah mereka berdua bergantian.
"Hana yang minta mereka dateng Ma."Seketika Ami berubah ekspresi, walau sudah tak menatap sinis, percayalah wajah datarnya bahkan mampu membuat orang- orang bergidik ngeri.
Hana yang tadinya menggandeng tangan Kay, mendekat pada Ami dan bergelayut manja pada lengannya.
"Mama, mereka sahabat Hana. Jangan ditakut- takuti dong. Please Ma." Hana menatap Ami dengan puppy eyes nya.
Ami mengelus rambut Hana yang sengaja digerai dengan sedikit curly di bagian ujungnya sambil mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Kay
RomanceBanyak unsur dewasa... +21... So, jadilah pembaca yang bijak...!!! Happy Reading Love...💞