"Pagi Romo,"
Cup...
Suara lembut seorang gadis cantik dan mendarat nya kecupan manis di pipi seorang lelaki paruh baya menghiasi pagi di rumah luas bergaya joglo itu. Mereka adalah ayah dan anak perempuannya. Hana Hadiningrat dan Hadi Sosroningrat, nama yang sering mereka sebut secara singkat apabila berkenalan.
Mereka sedang berada di meja makan, menghabiskan waktu sarapan dengan sesekali melontarkan pertanyaan dan jawaban sederhana, ciri khas keluarga bahagia.
"Pagi nduk, piye? Tidurmu nyenyak?," tanya Romo, sang ayah.
"Nggih Romo, Romo gimana?."
"Pules aku,... Eh dijemput Kay tho?."
"Nggih Romo, seperti biasa,"jawab Hana lalu memasukkan sandwich ke mulutnya.
Pagi ini mbok Inem, pembantu di rumah mereka sudah menyiapkan menu nasi goreng dan sandwich beserta susu putih untuk Hana dan teh ginastel (legi/manis -panas-kenthel) untuk Romo, tapi Hana sedang tak mood untuk makan nasi pagi ini. Dia sedikit mengantisipasi kalau Kay, nama yang disebut sang Romo tadi, tiba-tiba datang dan mengganggu waktu sarapannya seperti biasa. Maka tak mungkin ia bisa makan nasi goreng lalu membawanya ke sekolah dengan tergesa.
Tiba - tiba seorang remaja tampan berseragam SMA dan berjaket jeans mengalihkan pandangan Hanna, Romo bahkan mbok Inem, sesaat.
"Pagi Romo,"ujar remaja tampan itu seraya meraih dan mencium punggung tangan Romo.
Cup
Kecupan manis mendarat di pipi kiri Hana.
Tapi seperti tak terganggu, gadis itu melanjutkan mengunyah sandwich yang penuh di mulutnya.
"Pagi ley cah bagus. Duduk gek sarapan dulu ya Kay, ki hlo mbok Inem udah masak nasi goreng, cicip seg lah ya," ujar Romo.
"Ya Romo,"
Ya remaja tampan itu adalah Kayrolan Wijaya. Anak salah satu teman dari Romo Hadi, Reno Wijaya.
Sebenarnya Romo Hadi mempunyai 5 sahabat karib semasa SMA dulu, semuanya lelaki, mereka akrab hingga sekarang. Bahkan, menjalin hubungan lebih dari saudara, anak- anak mereka pun berteman akrab, bersekolah di SMA yg sama, satu angkatan. Kok bisa? Sebenarnya memang agak kebetulan, tak mungkin kan mereka merencanakan agar istri mereka hamil bersamaan? Ya, hanya kebetulan.
Hadi Sosroningrat, seorang berketurunan bangsawan Jawa yang lebih memilih untuk menjadi pengusaha meubel yang sukses, memiliki 2 orang anak, Hesa Hadiningrat dan Hana Hadiningrat. Hesa, putra tertuanya sedang melanjutkan kuliah di luar negeri, sedang Hana yang ingin ikut sang kakak, membatalkan niatnya saat Ibunya meninggal 3tahun lalu. Sedang 4 sahabat karib Romo Hadi beserta anak-anak mereka yang juga menjadi teman karib Hana akan Author diskripsikan singkat saja.
1. Reno Wijaya, seorang pengusaha kaya raya yang menikah dengan seorang pengusaha kaya lainnya, Ami Gusti. Mereka mempunyai anak tunggal, Kayrolan Wijaya. Perusahaan keluarga mereka mempunyai banyak aset berharga yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan mancanegara, seperti hotel, rumah sakit, mall, hingga pulau pribadi.
2. Fabian, seorang pengacara handal yang juga seorang single parent mempunyai seorang putra, Ken Levano Fabian.
3. Ujang Saripudin, seorang pemilik tanah perkebunan yang memiliki anak yang tak kalah cantik tapi tomboy, Kanaya Savina.
4. Erlangga, dokter yang handal, istrinya pun tak kalah handal dalam menangani pasien, Dr. Sinta Oktavina, ibu dari Marlo Erlangga dan Hayu Erlangga.
Persahabatan ke 5 sahabat karib ini menurun pada anak- anak mereka, Hana, Kay, Levan, Aya dan Marlo yang seumuran. Bahkan tak ada panggilan om atau tante diantara mereka, hanya Romo Hadi, Papa Reno Mama Ami, Papi Fabian, Abah Ujang, Daddy Er dan Mommy Sinta. Begitupun dengan Hesa maupun Hayu yg juga memanggil mereka tak berbeda dengan ke5 kakak adik mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Kay
RomanceBanyak unsur dewasa... +21... So, jadilah pembaca yang bijak...!!! Happy Reading Love...💞