Terimakasih sudah menunggu 🤗
Terimakasih juga telah mengirimkan pesan yang bikin haru🥺
Dan terimakasih sudah berkomentar menyemangati...🥰Kenapa sih lama up nya?
Karena gue kerja dan intensitas ke luar kota lumayan tinggi. Apalagi kalau lapak sepi🥲 makin- makin nggak mau lanjut...🥴Jadi mohon pengertian nya 🙏🏻
Happy Reading!!!
❤
--------------------------------------------------------
Setelah memeriksa, dokter itu terlihat menggelengkan kepala nya.
"Apakah parah?" sontak mendekat pada Hana lagi.
Menyimpan stetoskopnya pada saku jasnya.
"Bukan begitu, Tuan. Hanya saja saya tidak dapat memastikan apa yang sebenarnya terjadi.""Kau jangan macam-macam, Dokter!" Mahesa menarik kerah kemeja dokter itu.
"Katakan saja!""Saya ini dokter bedah, Tuan."
"Lalu? Apa masalahnya? Jika tidak parah, lalu apa?! Katakan!" wajah sudah memerah marah.
"Nona Hanaa.. Saya perkirakan...," menyeret kata-katanya.
"Apa? Yang jelas, bodoh!"
"Ha.. hamil, Tuan."
Kay dan Mahesa menatap Hana yang memejamkan matanya demi mendengar penjelasan dokter.
"Dek?" melepaskan cengkraman tangannya.
"Breathee?"
"Sebaiknya Tuan memanggil obgyn," saran sang dokter bedah.
Mengusir dengan tangannya.
"X, panggil dokter kandungan!"X terdiam.
Dia terkejut, tentu saja."X!"
Terhenyak.
"Baik, Tuan.""Breathee?" berkaca-kaca.
Hana diam. Ia tak mau merespon apapun.
Mahesa masih berdiri ditempatnya, ia menatap adiknya yang sedang terbaring itu dengan tersenyum. Ia terharu mendapati bahwa dirinya akan mempunyai seorang keponakan.
Kay mengelus perut Hana, kali ini ia sematkan doa didalam hati.
"Nak..," hanya kata itu yang terucap.
"Breathee?" berusaha berbicara pada Hana, tapi sang istri seperti tak mau mendengarnya.Keheningan itu berlangsung hampir setengah jam lamanya. Hingga terdengar ketukan pintu dan sesosok perempuan paruh baya masuk dengan seragam putihnya.
"Periksa dia!" perintah Mahesa yang duduk disudut sofa.
"Maaf, Tuan," meminta ijin pada Kay yang tak lepas mengelus perut Hana.
Setelah sang dokter memeriksa Hana, ia berdiri dan tersenyum.
"Selamat, Nona Hana memang sedang mengandung. Selamat Nona, dan Tuan."
Kay dan Mahesa tersenyum cerah.
"Untuk memastikan usia kandungan ataupun kondisi si janin, kami perlu memeriksa lebih lanjut."
"Tapi tadi istriku kesakitan."
"Itu kram perut, Tuan. Sangat umum di semester pertama, terjadinya kram perut yang tiba-tiba. Tapi jika sering dan sangat menyakitkan, bisa langsung panggil saya."
"Kenapa bisa?" Kay masih bingung.
"Ada beberapa faktor, Tuan. Salah satunya tubuh Nona sedang menyesuaikan diri dengan adanya janin atau bisa saja karena Nona sedang stress. Dan lainnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Kay
RomanceBanyak unsur dewasa... +21... So, jadilah pembaca yang bijak...!!! Happy Reading Love...💞