Baca dulu chapter sebelumnya!
Jangan lupa tap star dan komen!
Thanks...Happy Reading!!!
❤
---------------------------------------------------------
Hana terdiam.
"Di-a-tas gue. Loe paham kan?"
Hana menatap Casie iba, ia tentu merasa bersalah.
"Kenapa harus loe si Han? Kenapa bukan gue yang dicintai Levan?"
Hana meraih bahu Casie.
"Maaf ya Cas.""Gue nggak butuh kasian loe. Gue juga nggak minta loe jauhin Levan. Gue cuma minta, tolong jangan ganggu waktu kami bersama. Apa itu terlalu susah?"
"Waktu itu gue lagi nyidam, Cas. Jad-"
"Gue tahu itu cuma alesan kan?"
"Cas, kita bahas ini dirumah aja ya? Disini banyak orang," melihat beberapa pengunjung toko yang menatap mereka dengan berbisik- bisik.
"Kenapa?! Malu?! Istri orang tapi masih ganggu pacar orang?!"
Plaaak!!!
Hana terdiam sejenak, ia kemudian memandang seseorang disebelahnya yang terlihat dengan wajah merah padam. Dan seseorang lain disampingnya.
Casie masih memegangi pipi kirinya yang terkena tampar.
Plaaak!!!
"Maa?" Hana terkaget karena Yui juga ditampar.
"Sudah kubilang lenyap kan saja kalau ada yang mengganggu anakku! Apa kau saja yang ku lenyapkan?"
"Maaf, Nyonya."
"Dan kau! Kau tahu sedang berbicara dengan siapa?"
Casie memandang wanita paruh baya itu terkejut.
"Tante?""Ma? Mamaa?"
"Lepas, Lev!" menyingkirkan tangan Levan.
Levan datang dengan berlari. Menghalau tangan Ami ketika ingin melayangkan tamparan kedua pada Casie.
Ami berdiri dengan dagu yang terangkat. Rahangnya yang mengetat menjelaskan bahwa ia sedang menahan amarah.
"Sadarlah! Walaupun Levan mencintai mu. Aku tak akan membiarkan anakku bersama orang yang tak tahu diri."
Casie tak merespon apapun. Ia sungguh terkejut.
Hana meraih lengan Ami,"Ma?"
"Diam!"
Hana langsung terdiam. Mamanya ini memang sangat menakutkan jika sedang marah.
"Ma? Levan minta maaf."
"Untuk apa?
Kesalahan mantan kekasihmu ini?""Maa?"
"Sudah berapa banyak perempuan yang kamu tiduri? Mama nggak pernah komplain kan? Tapi yang satu ini keterlaluan. Melabrak anakku yang lain demi melampiaskan kekecewaannya padamu?" kalimat yang dilontarkan memang untuk Levan, tapi Ami memandang Casie dengan tatapan tajam.
"Apa yang dia tahu tentang keluarga kita? Kecuali kekuasaan dan kekayaan?""Maaf, Tan-"
Mengangkat tangannya sebatas dada.
"Kau yakin ingin berbicara padaku?" bahkan gerak tangannya mengintimidasi."Nggak, Ma. Biar Levan tangani dia."
"Bisa apa kamu? Mau kamu tiduri lagi?"
"Mama?" Hana meraih lengan Ami lagi setelah tadi sempat ia lepaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Kay
RomanceBanyak unsur dewasa... +21... So, jadilah pembaca yang bijak...!!! Happy Reading Love...💞